Krisis Ekonomi pada Tahun 2024: Kenaikan 7% yang Tak Rasional

by -131 Views
Krisis Ekonomi pada Tahun 2024: Kenaikan 7% yang Tak Rasional

Tim ahli ekonomi pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meyakini, perekonomian global akan mengalami resesi pada tahun depan. Menyebabkan perekonomian global melambat secara merata di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Juru bicara dan tim ahli ekonomi Anies Baswedan, Thomas Lembong mengatakan, perkiraan ini merupakan hasil keyakinan tim Anies-Muhaimin terhadap konsensus para ekonom yang juga meyakini bahwa pada tahun depan ekonomi dunia akan mengalami resesi. Ada sejumlah indikator yang menurutnya jelas mendasari keyakinan itu.

“Kita mengikuti konsensus mayoritas ekonom bahwa tahun depan dunia akan masuk ke dalam sebuah resesi global, pelemahan ekonomi global akan terjadi,” kata Lembong dalam program Your Money Your Vote CNBC Indonesia, Rabu (1/11/2023).

Faktor pertama yang mendasari keyakinan tahun depan resesi menurut Lembong ialah tren suku bunga acuan bank sentral di negara-negara maju yang kini masih terus tinggi dan akan berlangsung lama karena tekanan inflasi yang sulit turun. Di sisi lain, nilai tukar dolar telah menguat secara berkepanjangan dibanding mata uang negara-negara lain.

“Itu akibat kenaikan bunga dolar yang luar biasa setahun, dua tahun terakhir yang mengakibatkan likuiditas moneter, dolar, pulang kampung semua ke AS sehingga kurs semua melemah,” tutur Lembong.

Harga-harga komoditas pun menurutnya juga akan masih tinggi akibat permasalahan tensi geopolitik, khususnya harga energi yang mulanya sudah tinggi akibat perang Ukraina-Rusia, dan kini makin memburuk akibat perang Palestina-Israel. Ini menurutnya akan membuat tekanan ekonomi awal pada masa pemerintahan pemenang Pilpres 2024.

“Jadi ada tekanan luar biasa terhadap daya beli masyarakat dunia. Kalau kemungkinan besar kita masuk resesi sudah pasti awal 2024-2029 dimulai dengan pertumbuhan ekonomi rendah,” ucap Lembong.

Dengan demikian, ia mengatakan, hingga awal 2025 pun pertumbuhan ekonomi Indonesia maksimal akan bisa dimulai di level 5%. Maka, jika target pertumbuhan ekonomi rata-rata hingga masa akhir pemerintahan seperti yang dijanjikan Anies-Muhaimin di level 5,5%-6,5% maka maksimal pertumbuhan harus di level 7%-7,5% pada akhir masa pemerintahan.

Sementara itu, jika pertumbuhan ekonomi sebagaimana yang dijanjikan pasangan calon Ganjar Pranowo-Gibran Rakabuming Raka rata-rata di level 7% per tahun, maka menurut Lembong, laju pertumbuhan ekonomi jika dimulai 2025 di kisaran 5%, pada akhir masa pemerintahan pada 2029 harus bisa tumbuh hingga 9%.

“Harus sampai ke 9% per tahun menjelang akhir periode 2024-2029 yang terus terang enggak ada presiden Indonesia yang berhasil mencapainya sejak periode orde baru 1980-an,” ucap Lembong.

“Jadi secara matematis pun angka kami realistis dan arahan Pak Anies-Muhaimin sangat jelas, semua janji-janji konsep dalam visi-misi harus bisa dieksekusi dan dideliver, sehingga ini menjadi sangat penting,” tegasnya.