Pemerintah memastikan bahwa sebagian besar anggaran belanja negara, sebesar 53,87%, akan langsung dinikmati oleh masyarakat. Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu, menjelaskan bahwa anggaran tersebut terdiri dari porsi dalam pos anggaran belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah. Belanja negara yang akan dirasakan langsung oleh masyarakat sebesar Rp 2.070 triliun dari total Rp 3.842,7 triliun. Dari anggaran belanja pemerintah pusat sebesar Rp 3.149,7 triliun pada tahun 2026, sebesar Rp 1.377 triliun akan dinikmati langsung oleh masyarakat melalui program-program prioritas pemerintah.
Febrio juga menjelaskan bahwa pemerintah ingin memastikan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan dirasakan langsung oleh masyarakat dengan memperluas target defisit APBN pada tahun 2026. Meskipun defisit menjadi lebih besar, pemerintah tetap berhati-hati dan memprioritaskan pertumbuhan ekonomi serta belanja baik di pusat maupun daerah. Program-program tersebut diproyeksikan akan mendukung ekonomi, terutama dalam hal konsumsi dan investasi. Program-program prioritas pemerintah yang langsung berdampak pada kesejahteraan masyarakat terbagi ke dalam berbagai sektor, seperti subsidi energi, makanan bergizi gratis, bantuan pendidikan, dan bantuan kesehatan, serta program-program lainnya. Total belanja yang langsung dinikmati masyarakat ini mencakup berbagai program yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
