Investasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan perekonomian nasional yang solid. Pada kuartal II-2025, investasi tumbuh sebesar 6,99%, mendukung pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12% (yoy). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyoroti kontribusi industri pengolahan yang saat ini mencapai 18,67%. Menurutnya, jika kontribusi industri tersebut dapat melebihi 20%, Indonesia akan menjadi negara industri yang menonjol. Airlangga memaparkan urgensi target investasi kepada Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK untuk meningkatkan kontribusi sektor industri pengolahan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Di sisi lain, Presiden Prabowo Subianto menekankan percepatan realisasi investasi dan penyerapan tenaga kerja di KEK. Secara spesifik, Prabowo meminta pengembangan KEK pendidikan digital dan medis untuk menjadi titik awal transformasi kesehatan Indonesia. Selain itu, upaya peningkatan fasilitas kesehatan dan transportasi, seperti rumah sakit dan direct flight, juga menjadi fokus dalam menarik investasi KEK. Airlangga optimis bahwa KEK dapat memperluas lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Ia berharap investasi dan digitalisasi dapat menjadi kunci dalam mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dalam tiga tahun ke depan. Dengan demikian, KEK diharapkan dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.