Pekerjaan Formal Langka: Menkeu Era Jokowi Bicara

by -47 Views

Tekanan daya beli masyarakat Indonesia masih terus terjadi dikarenakan pendapatan yang kerap tergerus oleh inflasi bahan pangan, serta nominal riil yang minim dan tidak berkelanjutan karena mayoritas masyarakat bekerja di sektor informal. Menurut Dekan sekaligus CEO Asian Development Bank Institute (ADBI) Bambang Brodjonegoro, permasalahan daya beli ini tidak terlihat bila hanya melihat inflasi inti dalam komponen inflasi yang rendah, yang sering dijadikan acuan pemerintah. Namun, inflasi pada bahan pangan yang bergejolak memiliki dampak besar terhadap pendapatan riil masyarakat.

Garis kemiskinan di Indonesia menunjukkan bahwa pengeluaran minimum masyarakat untuk kebutuhan makanan selalu menjadi tertinggi dibanding non makanan. Data per Maret 2025 menunjukkan komposisi garis kemiskinan makanan mencapai 74,58%, sementara garis kemiskinan bukan makanan hanya 25,42%. Inflasi bahan pangan masih menjadi yang tertinggi hingga Juli 2025, dengan kontribusi terbesar dari beras, tomat, bawang merah, dan cabai rawit.

Mayoritas kelas pekerja di Indonesia bekerja di sektor informal, yang tidak memberikan pendapatan yang berkelanjutan seperti pekerja formal. Hal ini menyebabkan tekanan daya beli masyarakat semakin bertambah ketika harga pangan naik. Bambang menyatakan bahwa untuk memperbaiki kondisi ini, diperlukan peningkatan investasi pada sektor formal agar menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan. Investasi di sektor industri manufaktur menjadi salah satu opsi yang diunggulkan untuk meningkatkan daya beli masyarakat.

Source link