Penghargaan CEO Of The Year Diterima Oleh Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN

by -105 Views
Penghargaan CEO Of The Year Diterima Oleh Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN

Direktur PLN Darmawan Prasodjo Terima CNBC Indonesia Awards 2023

Jakarta, CNBC Indonesia – Media ekonomi terbesar dan terintegrasi CNBC Indonesia menggelar CNBC Indonesia Awards 2023 dengan mengusung tema ‘Maintaining Optimism Amid Uncertainty’. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi kepada berbagai sektor usaha dan industri yang memiliki andil dalam membawa dampak positif terhadap kemajuan ekonomi tanah air.

Untuk kategori CEO Of The Year, CNBC Indonesia Awards 2023 diberikan kepada Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero) Darmawan Prasodjo. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas sepak terjang luar biasa Darmawan Prasodjo dalam memberikan dampak positif bagi keberlangsungan bisnis PLN.

“Terima kasih atas penghargaan ini. Hal ini jadi bukti keberhasilan PLN di mana 4 tahun yang lalu Pak Erick berpesan kepada kami, untuk menghadapi transisi energi dengan lakukan dua hal. Pertama transformasi kedua digitalisasi. Maka atas saran Pak Erick kami melakukan digitalsiasi transisi, institusi, pelayanan pelanggan, keuangan. Sehingga pada covid kami mengurangi utang dan bisa membukukan laba bersih dua kali berturut-turut. Terbaik dalam sejarah PLN,” ungkap Darmawan dalam CNBC Indonesia Awards 2023, Rabu (13/12/2023).

PT PLN berhasil mencapai tonggak sejarah dalam kinerja keuangan yang luar biasa pada 2022 yang kemudian berlanjut hingga paruh pertama 2023, serta implementasi inisiatif energi terbarukan dalam rangka mencapai net zero emission terus berlanjut di bawah kepemimpinan Darmawan Prasodjo.

Pengangkatan Darmawan sebagai Direktur Utama mengikuti masa jabatannya sebagai Wakil Direktur Utama dan Komisaris. Di bawah kepemimpinannya, PT PLN berhasil mencapai rekor laba tertinggi sepanjang masa.

Melansir dari data laporan keuangan perusahaan pada sepanjang 2022 lalu, PLN mencatat rekor laba bersih mencapai Rp14,4 triliun, kemudian rekor berlanjut pada paruh pertama 2023 dengan bottom line sebesar Rp25,92 triliun. Nilai ini melesat 49,12% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Tak hanya itu, di bawah kepemimpinan Darmawan, PLN terus melanjutkan komitmen dalam bertransisi ke energi baru terbarukan (EBT). Melansir dari Forum ASEAN-Indo-Pacific (AIPF) yang dilaksanakan dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Indonesia dan COP28 di Dubai, PLN semakin menegaskan komitmen aksi mencapai Net Zero Emission tahun 2060.

Komitmen tersebut dilakukan melalui akselerasi pengembangan EBT. Terbaru pada akhir Oktober lalu PLN secara resmi telah mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Terapung Cirata.

PLTS Terapung Cirata diklaim menjadi pembangkit surya terapung terbesar di Asia Tenggara, PLTS ini merupakan kolaborasi PLN dengan perusahaan energi asal Uni Emirat Arab, Masdar. Menempati area seluas 200 hektar, PLTS tersebut berkapasitas 192 megawatt-peak (MWp). Adapun energi yang dihasilkan 245 juta kilowatt jam (kWh) per tahun atau dapat memasok listrik untuk 50.000 rumah tangga.

Lebih lanjut, Darmawan juga memaparkan bahwa transisi energi kini semakin dimungkinkan karena tarif listrik dari EBT semakin murah. Namun, tantangan terbesarnya adalah di sektor pembiayaan. Mengingat karakter pembangkit EBT butuh investasi besar di awal, meski ongkos operasionalnya relatif lebih murah.

Salah satu kolaborasi yang telah disepakati terjadi pada 25 Agustus 2023 lalu melalui acara ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) ke-41 dan ASEAN Energy Business Forum (AEBF).

Dalam ASEAN Power Grid, PLN diketahui telah sepakat dengan dua perusahaan listrik asal Malaysia, Sabah Electricity Sdn Bhd untuk mengembangkan interkoneksi Kalimantan-Sabah dan Tenaga Nasional Berhad untuk mengembangkan interkoneksi Sumatera-Semenanjung Malaysia.

Kemudian yang terbaru, PLN berhasil menjajaki kerjasama dukungan pembiayaan hijau dengan perusahaan Export Finance Australia (EFA). Penjajakan ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) kedua belah pihak di Kantor Pusat PLN, Jakarta Selatan, Selasa (5/9/2023).

Sepak terjang PLN selama kepemimpinan Darmawan atau dalam dua tahun terakhir telah menjalankan berbagai upaya transisi energi. Di antaranya adalah membatalkan rencana pembangunan 13,3 Gigawatt (GW) pembangkit batubara, mengganti 1,1 GW pembangkit batubara dengan EBT, serta menetapkan 51,6% penambahan pembangkit berbasis EBT.

Saat ini PLN dalam proses mendesain dan membangun end-to-end smart grid. Dengan jaringan baru ini, PLN dapat meningkatkan porsi pembangkit energi surya dan angin dari 5 GW menjadi 28 GW.

Sistem inilah yang ke depan bisa digunakan guna mendukung pembangunan ASEAN Power Grid yang diproyeksi mampu menghubungkan transmisi lintas negara-negara di ASEAN, mulai dari Laos, Vietnam, Kamboja, Malaysia, Singapura dan Indonesia.

Prestasi luar biasa lain sebagai Presiden Direktur, Darmawan berhasil menyelesaikan krisis dan transformasi perusahaan di berbagai sektor. Dia juga mempelopori upaya untuk memperbaiki situasi keuangan perusahaan.

Khususnya, dia berhasil menegosiasikan ulang kontrak IPP akibat Covid-19, menghindari beban Take Or Pay bagi PLN dan mencapai penghematan biaya lebih dari Rp 47 T. Lebih lanjut, Darmawan berhasil membatalkan rencana PLTU 1,3 GW, yang mana PPA telah ditandatangani, sehingga mencegah emisi 200 juta ton CO2 setiap tahunnya selama 25 tahun ke depan.

Darmawan secara langsung membawahi berbagai lini proses bisnis dan struktur organisasi perusahaan. Dia berhasil melakukan restrukturisasi paling signifikan dalam sejarah PLN dengan mendirikan perusahaan Holding Sub Holding yang kini menjadi empat sub holding terbesar di Asia Tenggara dalam bidang usahanya masing-masing, yakni PLN Energi Primer Indonesia, PLN Nusantara Power (Genco 1), PLN Indonesia Power (Genco 2) serta PLN ICON Plus.