Keberadaan keamanan siber menjadi sangat penting di berbagai organisasi bisnis dan pemerintahan. Atik Pilihanto, seorang praktisi keamanan siber, menyoroti pentingnya menjadikan keamanan siber sebagai budaya di dalam organisasi untuk mencegah kejahatan siber. Menurut Atik, menerapkan budaya kehati-hatian dapat membantu dalam menutup celah-celah yang bisa dieksploitasi oleh pihak tidak bertanggung jawab. Investigasi menyeluruh juga dapat dilakukan untuk mendeteksi pelaku dan segera menangani sistem jika terjadi insiden kejahatan siber.
Ada beberapa perusahaan atau organisasi yang sering kali menjadi sasaran serangan siber dan mengalami kerugian yang signifikan. Beberapa di antaranya menjadi rentan karena terburu-buru untuk kembali online setelah mengalami serangan pertama. Keamanan siber harus diuji terlebih dahulu untuk memastikan seluruh kendali keamanan dan regulasi telah terpenuhi. Layanan pengujian keamanan, konsultasi keamanan strategis, monitoring, dan digital forensik biasanya disediakan oleh perusahaan keamanan siber.
Selain serangan siber yang sering ditujukan pada institusi finansial, institusi lain seperti perusahaan minyak dan gas, e-commerce, layanan transportasi, bahkan layanan kesehatan juga rentan terhadap serangan. Upaya untuk meningkatkan keamanan siber di bidang industri vital, seperti infrastruktur yang menyediakan layanan publik, perlu terus ditingkatkan.
Kejahatan siber di Indonesia telah dikenal sejak era reformasi pada tahun 1998, namun semakin terlihat dengan pesatnya perkembangan teknologi digital. Atik juga menyoroti risiko kejahatan siber yang dilakukan oleh orang dalam dengan kolaborasi dari pihak luar. Investasi jangka panjang dalam keamanan siber seharusnya dianggap sebagai investasi penting, bukan hanya biaya.
Perusahaan keamanan siber seperti ITSEC Asia terus berinovasi dan berkolaborasi dengan lembaga lain untuk meningkatkan kemampuan dalam menghadapi kejahatan siber yang semakin kompleks. Keamanan siber harus dianggap sebagai bagian dari investasi jangka panjang bagi banyak pihak karena pentingnya kepercayaan dan keamanan dalam layanan finansial dan digital.
