Putin Menilai Pemimpin Barat Bodoh dan Berikan Pesan Menohok

by -87 Views
Putin Menilai Pemimpin Barat Bodoh dan Berikan Pesan Menohok

Presiden Rusia, Vladimir Putin, menegaskan bahwa negara-negara Barat yang memperkirakan Rusia akan runtuh telah mengambil tindakan yang salah, seharusnya membiarkan perekonomian mereka mendapat manfaat dari kerja sama. Amerika Serikat (AS) beserta sekutunya memberlakukan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya atas Rusia sebagai hukuman atas perang di Ukraina. Namun, Rusia tidak ‘runtuh’ seperti yang diharapkan oleh negara-negara Barat.

Putin menyinggung masalah ini dalam pertemuan Dewan Pembangunan Strategis dan Proyek Nasional, di mana ia menyoroti hubungan dagang Rusia yang berkembang pesat dengan negara-negara non-Barat. Ia menyatakan bahwa sudah waktunya bagi para pemimpin Barat untuk berhenti bersikap bodoh dan menunggu Rusia runtuh. Putin juga menekankan bahwa negara-negara Barat harus memilih antara “pertimbangan sesaat” untuk menghancurkan Rusia dan kepentingan negara serta masyarakat mereka sendiri.

Rusia telah berhasil mengatasi serangan ekonomi Barat dengan mengalihkan perekonomiannya ke arah perdagangan dengan negara-negara yang menolak bergabung dengan kampanye sanksi yang dipimpin oleh Washington, termasuk negara-negara besar di Asia seperti China dan India. Negara tersebut juga telah berusaha mengurangi ketergantungan pada lembaga keuangan yang dikontrol oleh Barat dengan beralih ke metode pembayaran alternatif dan mata uang nasional dalam perdagangan.

Di samping itu, negara-negara Uni Eropa (UE) mengalami lonjakan harga energi setelah menolak pasokan Rusia, yang berdampak pada peningkatan operasional. Gaz alam pipa Rusia telah digantikan dengan gas alam cair (LNG) yang lebih mahal, yang sebagian besar bersumber dari AS dan Qatar. Beberapa pemilik pabrik di Jerman terpaksa tutup karena meningkatnya biaya operasional. Badan kredit reformasi kredit melaporkan bahwa mereka memperkirakan 18.100 perusahaan Jerman akan mengajukan kebangkrutan tahun ini, menandai peningkatan sebesar 23,5% dibandingkan dengan 2022.