Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah mengirimkan surat terbuka kepada seluruh negara anggota NATO, meminta mereka untuk menghentikan pembelian minyak dari Rusia. Dalam suratnya, Trump menegaskan bahwa AS siap memberlakukan sanksi terhadap Rusia jika aliansi Barat tidak menjatuhkan embargo energi terhadap Moskow. Trump juga menilai bahwa komitmen NATO untuk mendukung Ukraina masih lemah karena masih ada anggota aliansi yang terus membeli energi dari Rusia. Dia juga mengusulkan agar NATO memberlakukan tarif antara 50-100% kepada China yang dianggap sebagai penopang ekonomi Rusia di tengah isolasi global.
Menurut Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih (CREA), beberapa negara anggota NATO seperti Turki, Hongaria, dan Slovakia masih menjadi pembeli minyak Rusia. Pengamat hubungan internasional, Daniel Fried, menilai bahwa sikap Trump dalam surat tersebut menunjukkan pola lama tekanan terhadap sekutu. Dia menekankan bahwa menghentikan pembelian minyak Rusia sepenuhnya akan sulit karena beberapa negara masih sangat bergantung pada pasokan tersebut.
Sementara itu, eskalasi militer Rusia di Eropa Timur semakin meningkat. Pekan lalu, pasukan Polandia dan NATO menembak jatuh drone Rusia yang melanggar wilayah udara Polandia, dalam serangan terbesar Moskow terhadap Ukraina sejak 2022. Trump meminta NATO untuk segera mengambil tindakan yang diusulkannya agar perang segera berakhir, namun hal ini masih menjadi perdebatan di antara anggota aliansi.