Airlangga Bersiap Memberikan Hadiah Akhir Tahun kepada Jokowi, Apa Saja Isinya?

by -108 Views
Airlangga Bersiap Memberikan Hadiah Akhir Tahun kepada Jokowi, Apa Saja Isinya?

Kementerian Koordinator Perekonomian yang di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto sedang menyiapkan hadiah akhir tahun untuk Presiden Joko Widodo. Hadiah tersebut berupa acara yang berjudul “Outlook Perekonomian Indonesia 2024” yang akan menjelaskan optimisme ekonomi Indonesia di masa depan. Acara tersebut akan diselenggarakan minggu ini.

“Saat acara minggu ini kira-kira, judulnya adalah outlook perekonomian Indonesia 2024,” kata Sekretaris Kementerian Koordinator Perekonomian, Susiwijono di Hotel Sheraton, Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Kelayang, Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Selasa, (12/12/2023).

Susiwijono menjelaskan bahwa dalam acara tersebut akan dipaparkan optimisme terkait perekonomian Indonesia di masa depan di tengah situasi global yang penuh tantangan. Pesan tersebut akan disampaikan melalui tayangan video yang menceritakan perjuangan Indonesia selama 5 tahun terakhir ini, terutama dalam menghadapi pandemi dan pulih lebih kuat.

Selain itu, dalam acara “Outlook Ekonomi Indonesia 2024”, pihaknya juga akan menceritakan berbagai tantangan yang berhasil diatasi oleh Indonesia dan strategi perekonomian ke depan untuk mencapai level negara maju.

Menurut Susiwijono, salah satu tantangan yang berhasil diatasi adalah pandemi Covid-19. Dia mengatakan bahwa Indonesia berhasil melalui krisis kesehatan tersebut dan mampu pulih dengan lebih kuat. Keberhasilan Indonesia dalam mengatasi pandemi telah diakui di banyak forum internasional.

Susiwijono juga menyatakan bahwa ke depan, perekonomian Indonesia tidak akan lepas dari tantangan. Oleh karena itu, pemerintah akan menyiapkan strategi agar Indonesia bisa menavigasi ekonominya untuk menyesuaikan diri dengan situasi global.

Dia juga menyebutkan bahwa pemerintah telah membagi strategi ke depan ke dalam dua kebijakan, yaitu jangka pendek dan jangka menengah. Strategi jangka pendek adalah menjaga perekonomian tetap tumbuh di atas 5%, sementara untuk jangka menengah adalah memanfaatkan bonus demografi yang tengah terjadi di Indonesia untuk bisa menjadi negara maju.