Perang antara Israel dan Hamas, kelompok bersenjata Palestina, terus berlanjut. Militer Israel kembali meningkatkan serangan ke Gaza untuk menghancurkan Hamas setelah kelompok itu menyerang Selatan Israel pada 7 Oktober lalu. Berikut adalah perkembangan terkini, seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Jumat (1/12/2023):
AS memberikan tekanan kepada Israel atas perang di Gaza. Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengatakan bahwa Israel kekurangan “motif” untuk melawan Hamas dan perlu mengubah taktik perangnya.
PM Israel Benjamin Netanyahu menghadapi tekanan dari dalam negeri. Tiga mantan PM Israel meminta Netanyahu untuk turun takhta karena dianggap gagal mengatasi krisis yang terjadi setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.
Perang antara Israel dan Hamas terus berlanjut tanpa adanya gencatan senjata terbaru. Mediator Qatar dan Mesir juga tidak memberikan pernyataan.
Indonesia mendukung tuntutan untuk menuntut Israel ke pengadilan internasional. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyerukan negara-negara di dunia untuk membuka mata atas apa yang dilakukan Israel di Gaza.
Wakil ketua dewan eksekutif Hizbullah menuduh AS sebagai pengambil keputusan dalam perang di Gaza. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyesalkan kembali terjadinya pertempuran di Gaza.
Israel menghentikan kegiatan pertanian di wilayah dekat tembok pemisah dengan Gaza. Negosiasi antara Hamas dan Israel terus berlanjut dengan tujuan untuk kembali ke masa gencatan senjata.
Hamas mengatakan bahwa Israel menolak tawaran untuk melepaskan lebih banyak tawanan dan mayat sebuah keluarga Israel yang tewas dalam serangan udara di Gaza.
