Produksi Minyak Raksasa AS di RI Menurun Drastis, Bukan Pertamina!

by -135 Views
Produksi Minyak Raksasa AS di RI Menurun Drastis, Bukan Pertamina!

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa produksi minyak di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, semakin menurun. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji mengatakan, saat ini produksi minyak di lapangan minyak yang dikelola oleh perusahaan migas asal Amerika Serikat, ExxonMobil Cepu, kembali menurun ke level produksi 140-an ribu barel per hari (bph).

Kondisi ini menurutnya berbeda dengan produksi minyak yang dikelola PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang belakangan menunjukkan peningkatan. “Kalau saya melihat justru di PHE itu membaik, punya Pertamina membaik, karena di OSES itu yang sudah aging mulai diganti dengan pipa-pipa baru, sudah mulai jadi dan sudah mulai naik lagi. Tapi di tempat lain malah menurun, seperti Banyu Urip itu (produksi minyak) turun jadi sekarang itu 140-an (ribu barel per hari). Jadi yang turun-turun itu perusahaan-perusahaan lain, Pertamina sudah mulai naik,” jelas Tutuka.

Selain itu, dia mengatakan masalah utama dari produksi minyak Lapangan Banyu Urip yang semakin menurun dikarenakan adanya gas yang menghalangi produksi minyak lapangan tersebut. Tutuka mengatakan bila gas yang menghalangi produksi minyak Lapangan Banyu Urip bisa segera diatasi, maka produksi minyak di sana bisa kembali meningkat.

Sebelumnya, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menyadari bahwa Blok Cepu saat ini tengah mengalami penurunan produksi secara ilmiah atau natural decline. Oleh sebab itu, dengan adanya rencana pengeboran tujuh sumur di Lapangan Banyu Urip, diharapkan produksi Blok Cepu kembali menyalip Blok Rokan yang saat ini menjadi nomor satu produsen minyak terbesar di Indonesia.

Menurut Dwi, rencana pengeboran tujuh sumur tersebut akan dimulai pada tahun depan. Pengeboran ini meliputi lima sumur infill dan dua sumur eksplorasi clastic.

Perlu diketahui, produksi minyak di Indonesia terpantau terus menurun. Per 4 November 2023, Kementerian ESDM mencatat produksi minyak di Indonesia sebesar 571.280 bph, atau 86,5% dari target produksi minyak di tahun 2023 ini sebesar 660.000 bph. Selain itu, mengutip data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), hingga September 2023 produksi minyak mencapai sebesar 608,6 ribu barel per hari (bph). Sedangkan per 31 Oktober 2023 lalu, Kementerian ESDM mencatat produksi minyak 582,69 ribu bph.