Mengapa Singapura Tiba-Tiba Memberikan Peringatan kepada Warga Asing?

by -121 Views
Mengapa Singapura Tiba-Tiba Memberikan Peringatan kepada Warga Asing?

Badan-badan pemerintah Singapura secara tiba-tiba mengeluarkan peringatan kepada warga asing yang tinggal atau bekerja di negara tersebut untuk tidak melakukan kampanye politik di sana. Peringatan ini muncul di tengah ketegangan yang masih berlangsung antara Israel dan kelompok Hamas di Gaza, Palestina. Pemerintah Singapura juga meminta warga asing untuk tetap tenang dan tidak membiarkan peristiwa eksternal ini mempengaruhi kerukunan dan perdamaian ras dan agama di dalam negeri. Mereka juga diminta untuk terlibat dalam diskusi yang bertanggung jawab dan penuh hormat mengenai topik sensitif. Pemerintah Singapura memiliki pendekatan nol-toleransi terhadap ekstremisme, kekerasan, atau terorisme. Orang asing di Singapura dilarang mendukung atau mengimpor politik luar negeri melalui pemajangan materi seperti spanduk, bendera, dan poster di depan umum. Mereka juga dilarang menulis, memposting, atau membagikan informasi yang dapat membangkitkan emosi yang mengakibatkan kekerasan atau kebencian antar ras atau agama. Melanggar aturan tersebut dapat mengakibatkan larangan bekerja di Singapura dan pelanggar dapat dihukum berdasarkan hukum Singapura. Selain itu, tenaga kerja asing juga diingatkan untuk tidak berspekulasi atau menyebarkan informasi yang tidak terverifikasi yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi orang lain. Sebelumnya, pemerintah Singapura juga melarang acara terkait dan pertemuan publik karena alasan keselamatan dan keamanan publik. Warga yang ingin berdonasi untuk membantu korban konflik disarankan menggunakan jalur resmi seperti Palang Merah Singapura atau Yayasan Rahmatan Lil Alamin. Pemerintah Singapura telah menyumbangkan S$300.000 (sekitar Rp3,4 miliar) untuk operasi bantuan di Jalur Gaza melalui Palang Merah Singapura. Selama sesi darurat Majelis Umum PBB, Singapura juga mendukung resolusi untuk melindungi warga sipil dan menjalankan kewajiban hukum dan kemanusiaan di tengah perang.