Indonesia Akan Menghadapi Tantangan Tingginya Jumlah Orang Tua Miskin dalam Mencapai Status Negara Maju

by -206 Views
Indonesia Akan Menghadapi Tantangan Tingginya Jumlah Orang Tua Miskin dalam Mencapai Status Negara Maju

Lembaga Penyelidikan Ekonomi & Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia baru-baru ini merilis White Paper yang berjudul Dari LPEM bagi Indonesia: Agenda Ekonomi dan Masyarakat 2024-2029. Salah satu poin yang disorot dalam white paper tersebut adalah adanya sinyal bahwa Indonesia berpotensi gagal menjadi negara maju pada tahun 2045.

Teguh Dartanto, Dekan FEB UI yang juga menjadi salah satu penulis dalam white paper tersebut yang berjudul Menavigasi Jalan Indonesia Menuju 2045: Kesetaraan dan Mobilitas Ekonomi, mengatakan bahwa Indonesia belum memenuhi syarat-syarat yang cukup dan perlu untuk menjadi negara berpendapatan tinggi seperti China, Malaysia, Korea Selatan, Thailand, dan Brasil ketika mereka pertama kali masuk dalam kelompok negara berpendapatan tinggi.

LPEM FEB UI mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih stagnan dan tidak pernah melampaui angka 5%, pertumbuhan kredit per tahun tidak pernah mencapai 15%, rasio pajak terhadap PDB tidak pernah melebihi 11% dan bahkan hanya 9,9% selama satu dekade terakhir, kontribusi industri terhadap PDB terus menurun dan saat ini berada di angka 18%, serta kemiskinan ekstrem yang masih persisten di angka 1,7%.

Teguh mengatakan bahwa ini adalah catatan yang sangat kritis, dan perlu dipertanyakan apakah mimpi Indonesia Emas 2045 ini realistis atau tidak. Dia mengajukan pertanyaan apakah kita perlu mempertimbangkan kembali apakah Indonesia akan menjadi Indonesia Emas 2045 atau Indonesia Cemas 2045.

Kepala LPEM FEB UI, Chaikal Nuryakin, mengingatkan bahwa untuk mewujudkan mimpi Indonesia Emas 2045, pemerintah pengganti Presiden Joko Widodo dapat mencontoh negara-negara berkembang yang berhasil menjadi negara berpendapatan tinggi, seperti Jepang, Korea Selatan, dan negara-negara Skandinavia. Menurut Chaikal, negara-negara tersebut maju dengan meningkatkan kapasitas riset dan inovasi serta fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan itu, Indonesia tidak hanya akan menjadi negara konsumen barang dan jasa serta teknologi rendah, tetapi juga akan mampu menjadi negara produsen yang terlibat dalam rantai pasok global.

Jika Indonesia gagal menjadi negara maju, Chaikal menyarankan agar pemerintah mendatang fokus pada penguatan kelas menengah Indonesia, yang merupakan 40-80% dari total penduduk Indonesia, dalam hal ekonomi dan kesehatan serta inovasi. Penguatan ini dapat dilakukan melalui peningkatan kesetaraan kesempatan, akses pendidikan dan kesehatan yang berkualitas, pekerjaan sektor formal, infrastruktur dasar, dan jaminan sosial menyeluruh. Menurut Chaikal, hal ini akan menjadi modal utama untuk mewujudkan mimpi Indonesia Emas.

Dengan demikian, fokus kebijakan ekonomi yang tidak inklusif seperti yang terjadi pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo tidak akan terjadi lagi. Kebijakan yang terlalu fokus pada 20% kelompok terbawah dan 10% kelompok teratas, sementara melupakan kelompok kelas menengah yang mencakup 40-80% dari total penduduk.

Salah satu konsekuensi dari kegagalan Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045 adalah bahwa Indonesia akan menjadi negara dengan populasi tua sebelum mencapai pendapatan tinggi. Bonus demografi yang akan memberikan mayoritas penduduk Indonesia dalam usia produktif hanya akan terjadi pada tahun 2030-2040.

Presiden Joko Widodo juga menjelaskan bahwa efek dari kegagalan keluar dari middle income trap dapat dilihat dari kondisi negara-negara Amerika Latin, di mana negara-negara tersebut telah mencapai status negara berkembang pada tahun 60-an dan 70-an, tetapi belum berhasil menjadi negara kaya hingga saat ini.

Dalam melihat kondisi ini, kritikan dan saran yang diberikan dalam White Paper ini adalah agar pemerintah mendatang memperkuat kelas menengah Indonesia dan fokus pada peningkatan kapasitas riset dan inovasi serta kualitas sumber daya manusia. Dengan melakukan hal ini, diharapkan Indonesia dapat menjadi negara maju dalam waktu 20 tahun mendatang atau pada tahun 2065, meskipun gagal mencapai target Indonesia Emas pada tahun 2045.