Apakah Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan Hanya 12% karena Masih Mahal?

by -226 Views
Apakah Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan Hanya 12% karena Masih Mahal?

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk membangun ketahanan energi baru terbarukan di tengah gonjang-ganjing geopolitik dunia. Kekayaan energi baru terbarukan di Indonesia dapat menjadi alternatif pengganti energi fosil yang lebih rendah emisi. Namun sayangnya, penggunaan energi baru terbarukan masih belum masif karena harganya dinilai masih mahal dan belum stabil.

Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN), Djoko Siswanto, mengungkapkan bahwa kapasitas energi baru terbarukan di Indonesia baru dimanfaatkan sebesar 12%. Namun, terdapat potensi yang bisa dimanfaatkan lebih lanjut ke depannya. Untuk meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan, DEN akan berkoordinasi dengan seluruh kementerian yang menjadi anggotanya.

Dalam upaya meningkatkan bauran energi terbarukan dalam produksi listriknya, PLN juga perlu menjaga konsistensi. Dalam Grand Strategi Energi Nasional, pemerintah berencana mengembangkan pembangkit berbasis energi baru terbarukan agar Indonesia tidak lagi bergantung pada energi fosil. PLN juga akan melelang 170 titik pembangkit energi baru terbarukan dengan kombinasi gas dan membangun infrastruktur yang ramah lingkungan.

Dengan adanya pengembangan energi baru terbarukan, seperti tenaga surya, air, panas bumi, dan tenaga laut, diharapkan Indonesia dapat meningkatkan ketahanan energinya.