Djamari Chaniago, seorang perwira senior militer, kini menduduki jabatan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam) setelah diserahi tugas oleh Presiden Prabowo pada reshuffle kabinet terbarunya. Djamari lahir di Padang, Sumatera Barat, pada 8 April 1949 dan telah meniti karir militernya sejak tahun 1971 ketika lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) kecabangan Infanteri. Kariernya cemerlang, dari prajurit lapangan hingga pangkat kehormatan Jenderal TNI (Purn), membuatnya menjadi sosok yang diperhitungkan di lingkaran militer nasional.
Di era Kabinet Merah Putih ini, Djamari dihadapkan pada tantangan keamanan dan politik Indonesia masa kini. Pengalaman tempurnya, termasuk terlibat dalam Operasi Seroja tahun 1975, telah membuktikan kapabilitasnya dalam menjalankan amanah. Selain berdinas di TNI, Djamari juga terjun ke dunia politik sebagai anggota MPR RI dan pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Semen Padang.
Sebelum resmi dilantik sebagai Menko Polkam, Presiden Prabowo memberikan penghargaan istimewa dengan kenaikan pangkat kehormatan, dari letnan jenderal purnawirawan menjadi Jenderal TNI (Purn) Kehormatan. Dengan profil dan latar belakang karirnya yang kuat, Djamari Chaniago siap mengemban tugas dan tantangan baru dalam menjaga stabilitas keamanan dan politik Indonesia. Keberhasilannya selama puluhan tahun di dunia militer menjadi modal utama dalam menghadapi tugas berat tersebut.
