Ketakutan Dunia: Ancaman Rusia dengan Senjata Nuklir

by -27 Views

Rusia tampaknya memiliki strategi yang lebih agresif dalam penggunaan senjata nuklir sebagai respons terhadap peningkatan pertahanan udara dan persenjataan rudal oleh negara-negara Barat. Royal United Services Institute (RUSI), sebuah lembaga kajian pertahanan dari Inggris, menyampaikan analisis ini. Laporan terbaru dari RUSI menunjukkan bahwa Rusia percaya kapabilitas negara-negara Barat, terutama Washington dan sekutu NATO, untuk melumpuhkan serangan nuklir Russia semakin meningkat. Sebagai tanggapan, Kremlin mungkin akan menggunakan senjata nuklir dalam skala lebih besar daripada strategi mereka sebelumnya.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah meningkatkan kewaspadaan pasukan penangkal nuklir sejak invasi ke Ukraina pada awal 2022. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, juga mengatakan bahwa risiko konflik nuklir saat ini sangat besar. Baru-baru ini, Rusia menyatakan bahwa mereka tidak lagi terikat pada pembatasan rudal nuklir maupun konvensional jarak pendek-menengah. Rusia juga memiliki rencana untuk mengirim rudal balistik ke Belarus dan melakukan uji coba rudal ke Ukraina.

AS dan Rusia saat ini memiliki sebagian besar persenjataan nuklir dunia, dengan Rusia diperkirakan memiliki jumlah hulu ledak nuklir taktis yang lebih banyak daripada AS. Meskipun perjanjian New START yang membatasi senjata strategis akan berakhir pada 2026, beberapa perjanjian penting seperti INF telah berakhir sejak 2019 setelah AS menarik diri. Sejak itu, kedua negara telah mengembangkan kembali rudal jarak menengah, meningkatkan ketegangan antara keduanya.

Para ahli mengingatkan bahwa ide-ide berbahaya dari masa Perang Dingin, seperti senjata nuklir dengan daya ledak rendah dan rudal raksasa yang dapat menghancurkan banyak target sekaligus, kembali muncul. Situasi ini menunjukkan bahwa ketegangan nuklir antara Rusia dan AS masih sangat relevan, dan perlu dilakukan langkah-langkah diplomasi yang tepat untuk mencegah potensi konflik.

Source link