18,000 Cadres Prepared for Free Nutritious Meal Distribution: Deputy Minister

by -49 Views

Sebanyak 18.000 Penasihat Keluarga Berencana (PKB) dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) siap memimpin program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah untuk ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan anak balita – khususnya mereka yang berusia di bawah dua tahun. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Pembangunan Keluarga dan Kependudukan (Kemendukbangga) Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka selama forum diskusi “Double Check” yang diselenggarakan oleh Kantor Komunikasi Presiden (PCO) bekerja sama dengan Gempita, di Jakarta, pada Jumat (9 Agustus).

Diskusi dengan tema “Peran Pembangunan Keluarga dalam Menyambut Indonesia Emas 2045” juga menampilkan Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan, serta Staf Ahli Senior PCO Chacha Anisa. Menurut Isyana, pemerintah telah mengambil banyak langkah konkret untuk mempersiapkan generasi emas Indonesia pada tahun 2045, salah satunya adalah program MBG.

“MBG tidak hanya ditujukan untuk anak sekolah, tetapi juga untuk ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, dan balita. Kelompok-kelompok ini tidak tercakup dalam Kementerian Pendidikan dasar dan menengah,” jelas Isyana. Inilah tempat Kemendukbangga berkolaborasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN). Sementara program ini berada di bawah BGN, Kemendukbangga mendayagunakan kader terlatihnya untuk melaksanakannya di lapangan.

Selain kader PKB dan PLKB, Kemendukbangga bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri untuk membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK), yang terdiri dari tenaga kesehatan (seperti bidan atau perawat), kader Gerakan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan relawan berencana keluarga. Tim ini beranggotakan sekitar 600.000 anggota di seluruh tanah air.

“Ini adalah pekerja lapangan yang mendistribusikan MBG kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita, terutama mereka yang berusia di bawah dua tahun,” ujar Isyana. Dia menekankan pentingnya gizi bagi ibu hamil, menyusui, dan anak-anak kecil. Peningkatan kualitas sumber daya manusia, seperti yang tercantum dalam tujuan Asta Cita pemerintah nomor empat, harus dimulai dari unit terkecil – keluarga – dan sejak dini.

“Kebiasaan dibangun dalam keluarga, meskipun setiap keluarga memiliki dinamika yang berbeda,” tambahnya. Isyana juga menekankan bahwa 1.000 hari pertama kehidupan adalah periode penting untuk mencegah stunting – dan periode ini dimulai bukan saat lahir, tetapi selama kehamilan.

Source link