Keluarga kepala cabang (kacab) sebuah bank di Jakarta mendesak pihak kepolisian untuk segera mengungkap motif di balik penculikan dan pembunuhan terhadap korban MIP. Pengacara keluarga MIP, Boyamin Saiman, menegaskan pentingnya kejelasan motif tersebut agar keluarga bisa menentukan langkah selanjutnya. Pengungkapan motif oleh Polda Metro Jaya diharapkan dapat membantu keluarga dalam memikirkan strategi selanjutnya terkait kasus tersebut.
Rencananya, keluarga akan segera meminta keterangan dari penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Pomdam Jaya terkait kasus tersebut. Namun, saat ini keluarga masih dalam proses berduka dan akan menyesuaikan waktu pemeriksaan dengan situasi yang tepat dalam waktu dekat. Sebelumnya, kepolisian telah berhasil menangkap 15 orang terkait kasus dugaan penculikan dan pembunuhan terhadap kepala cabang (kacab) bank di Jakarta.
Empat pelaku utama, dengan inisial C, DH, YJ, dan AA telah ditangkap di lokasi dan waktu yang berbeda. Polisi berhasil menangkap DH, YJ, dan AA di daerah Solo, Jawa Tengah pada Sabtu, 23 Agustus 2025, dan C ditangkap di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara pada Minggu, 24 Agustus. Selain itu, Polisi Militer Kodam Jayakarta (Pomdam Jaya) menetapkan Kopda FH sebagai tersangka dalam kasus tersebut, di mana tersangka ini diduga sebagai perantara penjemputan paksa yang dilakukan.
Kasus tersebut bermula dari dugaan penculikan dan pembunuhan seorang Kepala kantor cabang pembantu (KCP) bank di Jakarta berinisial MIP di Ciracas, Jakarta Timur. Jenazah korban kemudian ditemukan di Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dengan tangan dan kaki terikat serta mata terlilit lakban. Jenazah tersebut kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk proses autopsi guna penyelidikan lebih lanjut. Semua perkembangan kasus ini dapat diikuti melalui berita dari ANTARA.
