Situasi perdagangan beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur, kini sudah tidak lagi menjadi masalah. Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyatakan bahwa polemik kasus beras oplosan yang bukan sesuai standar mutu telah berhasil ditangani, sehingga pedagang tidak perlu khawatir untuk berjualan lagi. Meski sempat ada laporan bahwa sejumlah pedagang enggan membuka toko karena takut terkena kasus tersebut, Budi menegaskan bahwa masalah tersebut sudah selesai.
Sebelumnya, Ombudsman Republik Indonesia melaporkan bahwa perdagangan di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) mengalami lesu setelah kasus beras oplosan tak sesuai standar mutu mencuat. Omzet pedagang turun tajam, bahkan ada yang mengalami penurunan hingga 20-50% sejak isu tersebut muncul. Data dari pengelola PIBC juga menunjukkan penurunan pasokan beras masuk dan berkurangnya beras yang keluar, sementara harga beras pun mengalami kenaikan.
Dampak lesunya perdagangan juga dirasakan oleh buruh di PIBC, dimana sekitar 80% dari sekitar 1.200 buruh bongkar muat kehilangan pekerjaan sementara. Sebagian besar toko di PIBC memilih untuk tutup, dan yang buka enggan melayani pembeli karena takut dicurigai. Ketua Koperasi PIBC, Zulkifli, bahkan menyatakan harapannya agar pemerintah dapat memberikan kenyamanan kepada mereka yang bekerja di Pasar Induk Beras Cipinang agar mereka dapat kembali bekerja dan menghidupi keluarga mereka.