Bupati Pati, yaitu Sudewo, sedang menjadi sorotan publik karena kebijakan kontroversialnya terkait kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang mencapai 250 persen. Hal ini menuai reaksi keras dari masyarakat, terutama kalangan kecil yang merasa keberatan dengan beban pajak yang dinilai terlalu tinggi. Meskipun Sudewo menjelaskan bahwa kenaikan pajak ini untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan layanan publik seperti RSUD RAA Soewondo, namun reaksi negatif tetap meluas baik di media sosial maupun dalam aksi protes langsung.
Profil Sudewo sendiri menunjukkan bahwa ia lahir di Pati, Jawa Tengah pada tahun 1968, dan saat ini menjabat sebagai Bupati Pati sejak 2025. Latar belakang pendidikannya di SMAN 1 Pati dan Universitas Sebelas Maret (UNS) dalam Teknik Sipil memberikan bayangan tentang perjalanan karirnya. Dari kariernya di dunia konstruksi hingga terjun ke sektor pemerintahan sebelum akhirnya memenangkan kursi Bupati Pati, Sudewo telah melewati berbagai pengalaman.
Kehadiran politik Sudewo semakin kuat dengan terlibat dalam Partai Gerindra dan bahkan menjadi anggota DPR RI dalam dua periode berbeda. Namun, kebijakan terbarunya mengenai kenaikan PBB yang drastis menuai kontroversi di masyarakat, meskipun Sudewo tetap berdiri teguh dengan keputusannya. Meski menuai banyak protes, Sudewo percaya bahwa langkah ini penting untuk mendukung pembangunan daerah setelah 14 tahun tidak ada penyesuaian tarif.
Reaksi publik terhadap kebijakan kenaikan PBB Sudewo terus berkembang, baik dalam bentuk kritik di media sosial maupun aksi demonstrasi. Meskipun demikian, Sudewo tidak gentar dan bersikeras menjalankan kebijakannya, siap menghadapi demonstran yang menentangnya. Keputusan ini diambil sebagai upaya untuk mendukung pembangunan daerah, meskipun tidak semua pihak sepakat dengan langkah tersebut.