Solusi Hemat: Transportasi Umum Efisien di Banjarmasin

by -67 Views

Kehadiran Trans Banjarbakula di Kalimantan Selatan memberikan dampak positif yang signifikan bagi ekonomi masyarakat di wilayah tersebut. Skema buy the service (BTS) yang digagas oleh Kementerian Perhubungan telah berhasil memangkas biaya transportasi hingga 50% menurut data Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan. Survei yang dilakukan pada akhir 2024 menunjukkan bahwa pengguna mobil mengalami penghematan terbesar dengan persentase sebesar 54,48%, diikuti oleh pengguna sepeda motor dan masyarakat tanpa kendaraan pribadi.

Penghematan biaya transportasi ini memberikan dampak positif terutama bagi kelas menengah dan masyarakat berpenghasilan rendah yang sebelumnya bergantung pada kendaraan pribadi atau mobil sewa. Selain itu, sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga merasakan dampak positif dari kehadiran Trans Banjarbakula. Terminal-tempat transit utama seperti Pal 17, Simpang 4, dan H. Sumarsono kini menjadi ruang hidup baru bagi pelaku usaha kuliner, pedagang kaki lima, dan jasa informal lainnya.

Dalam upaya untuk terus meningkatkan dan mengoptimalkan sistem transportasi publik ini, Pemerintah daerah Kalimantan Selatan telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 72 miliar per tahun untuk membeli setiap kilometer pelayanan angkutan perkotaan yang dioperasikan oleh PT Bagong Dekaka Makmur. Tujuan dari langkah ini adalah untuk mengembangkan transportasi publik yang berkelanjutan dan inklusif.

Trans Banjarbakula saat ini melayani 4 koridor dengan 75 armada, menjadikannya tulang punggung sistem transportasi publik di Kalimantan Selatan. Data menunjukkan bahwa sejak Januari hingga Juni 2025, Trans Banjarbakula telah berhasil mengangkut lebih dari 800.000 penumpang, setara dengan 86,5% dari total penumpang angkutan perkotaan di wilayah Banjarmasin, Martapura, Barito Kuala, dan Tanah Laut.

Selain itu, survei terbaru menunjukkan bahwa kehadiran Trans Banjarbakula telah mengubah pola mobilitas masyarakat, dengan meningkatnya jumlah pemilik sepeda motor dan mobil yang mulai menggunakan angkutan umum secara rutin. Hal ini menunjukkan bahwa transportasi umum yang baik dan efisien dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat serta memperluas aksesibilitas transportasi bagi berbagai lapisan masyarakat.

Program BTS yang dikelola oleh Kementerian Perhubungan juga telah diperluas ke 14 kota lain di Indonesia, dengan jumlah penumpang yang terlayani mencapai lebih dari 91 juta orang. Seiring dengan perkembangan ini, Pemerintah daerah semakin aktif terlibat dalam pengelolaan program BTS, menunjukkan komitmen untuk menyediakan layanan transportasi publik yang bermutu dan terjangkau. Semua langkah ini diarahkan untuk memastikan bahwa transportasi umum tetap berjalan optimal dan memberikan manfaat bagi masyarakat secara menyeluruh.

Source link