Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) menolak tegas wacana pemberangkatan calon jemaah haji menggunakan kapal laut sebagai opsi transportasi selama musim haji 1447 Hijriah. Tenaga Ahli BP Haji, Ichsan Marsha, menyatakan penolakan tersebut sebagai respons terhadap usulan dari Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar terkait penggunaan kapal sebagai alternatif perjalanan selain pesawat terbang. Ia menegaskan bahwa gagasan ini tidak sesuai dengan semangat BP Haji dalam memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. Selain itu, penggunaan kapal laut dapat memperlambat waktu perjalanan calon jemaah dari Indonesia ke Arab Saudi, serta dianggap tidak ekonomis. Sementara itu, Presiden RI Prabowo Subianto telah meminta BP Haji untuk menurunkan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) musim berikutnya. Meskipun pemerintah Indonesia sedang menjajaki kemungkinan membuka jalur laut sebagai alternatif perjalanan umrah dan haji, otoritas Arab Saudi juga tengah didiskusikan terkait hal ini. Menag Nasaruddin Umar melihat potensi yang baik dalam pengenalan perjalanan umrah dan haji melalui kapal laut, dan menjelaskan bahwa diskusi telah dilakukan dengan pihak berwenang di Arab Saudi.
Jemaah Haji RI Berangkat Naik Kapal Laut: BP Haji Ungkap Alasan
