Seorang perawat bernama Josepha memilih untuk menjadi relawan dan bekerja di pedalaman nusantara bersama Rumah Sakit Kapal Nusa Waluya II yang beroperasi di Waigeo Utara, Papua Barat Daya. Josepha, yang berusia 28 tahun, merasakan tantangan yang luar biasa saat harus menangani operasi di ruang bedah yang sering tergoyang akibat ombak di laut. Meskipun awak kapal menganggap hal tersebut sebagai hal biasa, bagi para pekerja medis merupakan tantangan berat. Josepha telah menjadi relawan di RS Kapal Nusa Waluya II selama 2 tahun, memilih untuk ikut serta dalam panggilan hatinya untuk melayani masyarakat yang sulit mendapatkan akses kesehatan. Sebuah pengalaman mengharukan adalah ketika Josepha harus merawat pasien berusia lanjut yang tidak memiliki keluarga. Dalam hal ini, ia merasa bahwa merawat pasien tersebut adalah bagian dari profesinya.
Selain Josepha, ada Parlin, seorang apoteker berusia 28 tahun, yang juga menjadi relawan di rumah sakit tersebut. Parlin datang dari Jember, Jawa Timur, dan menemukan bahwa kontribusinya sebagai apoteker sangat berarti bagi pasien. Meskipun tantangannya adalah berkomunikasi dengan pasien yang memiliki kesulitan berbahasa, Parlin selalu berusaha menjelaskan dengan sabar dan teliti tentang pengobatan yang diberikan. Kesabaran dan ketekunan Parlin membawa hasil yang manis, di mana pasien-pasien memberikan ucapan terima kasih dengan memberikan buah-buahan kepada tim medis.
Selain kisah Josepha dan Parlin, ada pula Gavriel Gregorio Singgih, seorang dokter muda berusia 26 tahun dari Jakarta yang juga merasa tergerak untuk menjadi relawan di RS Kapal. Kesemuanya adalah bagian dari 35 relawan tenaga medis yang bekerja di RS Kapal Nusa Waluya II, termasuk dokter spesialis, dokter umum, perawat, apoteker, dan bidan. Meskipun pekerjaan mereka penuh dengan tantangan di tengah desiran angin laut dan debur ombak, para relawan ini belajar bahwa pengabdian sejati datang melalui perjalanan yang penuh makna.
RS Kapal Nusa Waluya II hadir di Waigeo Utara, Papua Barat Daya, beroperasi selama 60 hari tanpa memungut biaya sama sekali, dengan target melayani hingga 10 ribu warga dari tujuh distrik di area tersebut. Program ini merupakan kerja sama antara PT Pertamina International Shipping (PIS) dan doctorSHARE, yang bertujuan untuk memberikan akses kesehatan yang layak kepada masyarakat. Corporate Secretary PIS, Muhammad Baron, menegaskan bahwa program CSR ini adalah bentuk komitmen perusahaan untuk menyebarkan energi kebaikan ke seluruh negeri melalui layanan kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat.