Kesepakatan Anwar Ibrahim-Prabowo di Ambalat: Sorotan Panas dari Malaysia

Sebuah kesepakatan penting telah dicapai antara Indonesia dan Malaysia terkait pengelolaan bersama Blok Ambalat, wilayah yang kaya sumber daya dan menjadi sengketa lama. Namun, keputusan ini memicu kekhawatiran dari pemimpin di negara bagian Sabah, Malaysia, tentang dampaknya terhadap kepentingan mereka. Kesepakatan ini diumumkan setelah pertemuan antara Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Merdeka, Jakarta. Kedua pemimpin sepakat untuk menyelesaikan masalah perbatasan, termasuk Ambalat, melalui solusi yang saling menguntungkan.

Presiden Prabowo menyatakan bahwa mereka akan memulai kerja sama ekonomi dalam pengembangan bersama setelah menyelesaikan aspek hukumnya. Perdana Menteri Anwar Ibrahim juga menegaskan komitmen serupa, bahwa kedua negara tidak akan menunda kerja sama ekonomi di Ambalat, termasuk pembentukan otoritas pengembangan bersama. Meskipun kesepakatan ini dianggap sebagai langkah maju dalam hubungan bilateral, menimbulkan kekhawatiran di Sabah.

Pemimpin dan politisi Sabah menuntut penjelasan dari Anwar Ibrahim mengenai dampak kesepakatan ini terhadap klaim dan kepentingan Sabah di wilayah Ambalat. Wakil Ketua Menteri Jeffrey Kitingan bahkan menyatakan bahwa Perdana Menteri harus memberikan penjelasan atas langkah tindakannya di zona maritim tersebut. Mantan Ketua Menteri Yong Teck Lee juga berpendapat bahwa kesalahan masa lalu tidak boleh diulangi, terutama terkait dengan melepaskan kedaulatan yang berdampak pada Sabah.

Kesepakatan ini membuka jalan bagi kerja sama ekonomi di Blok Ambalat, yang diyakini mengandung cadangan minyak dan gas yang melimpah. Meskipun masih memicu kekhawatiran di Sabah, diharapkan kesepakatan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi kedua negara serta membela nasib rakyat di wilayah tersebut.

Source link