Produksi minyak di Indonesia dapat meningkat berkat rencana ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) untuk meningkatkan produksi di Lapangan Kedung Keris di Blok Cepu. Menurut Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), Djoko Siswanto, estimasi produksi minyak yang dapat dieksploitasi mencapai belasan ribu barel per hari. Hal ini membuka peluang untuk pengeboran tambahan yang diharapkan dapat menghasilkan sekitar 16.000 barel minyak per hari dalam beberapa tahun mendatang.
Presiden ExxonMobil Indonesia, Wade Floyd, juga menyatakan optimisme terhadap penambahan produksi minyak ini yang akan berkontribusi pada peningkatan stok sumber daya energi nasional. Proyek pengembangan Lapangan Kedung Keris (minyak) dijadwalkan berlangsung pada periode 2025-2027 dengan investasi sebesar US$ 48 juta.
Sebagai informasi tambahan, ExxonMobil sebagai operator pertama menemukan Lapangan Banyu Urip dengan cadangan sekitar 450 juta barel. Produksi dimulai pada tahun 2008 dengan kapasitas 20 ribu barel per hari dan terus meningkat hingga saat ini. Pada tahun 2011, ExxonMobil menemukan cadangan baru di Lapangan Kedung Keris yang diharapkan akan mendukung peningkatan pasokan minyak.
Menteri ESDM juga menekankan bahwa peningkatan produksi minyak ini merupakan langkah signifikan menuju swasembada energi yang ditargetkan pada tahun 2029-2030. Upaya ini sejalan dengan arahan Presiden untuk mencapai swasembada energi dengan target produksi minyak sebesar 900-1 juta barel. Dengan langkah-langkah ini, Indonesia semakin mendekat kepada kemandirian energi yang diinginkan.