Presiden Rusia, Vladimir Putin, berencana untuk memperluas kerja sama dengan Indonesia di sektor energi, termasuk di bidang energi nuklir. Dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di St. Petersburg, Rusia, Putin menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dalam bidang nuklir. Selain energi nuklir, Rusia juga tertarik untuk menjalankan proyek nuklir di sektor kesehatan, pertanian, dan pelatihan sumber daya manusia.
Putin juga menyampaikan bahwa Rusia siap untuk bekerja dengan efektif di pasar Indonesia, dengan menambah pasokan minyak dan gas alam cair. Selain itu, pembangunan kilang minyak dan kompleks petrokimia di Jawa Timur oleh perusahaan energi Rusia, Rosneft, dan Pertamina juga menjadi bagian dari kerja sama yang diinginkan Rusia.
Indonesia dipandang oleh Rusia sebagai mitra dagang penting di kawasan Asia Tenggara, dengan nilai perdagangan antara kedua negara mencapai US$ 4,3 miliar pada tahun 2024. Selain itu, Prabowo Subianto juga menawarkan kepada Rusia untuk meningkatkan jumlah penerbangan langsung ke berbagai kota di Indonesia, bukan hanya terbatas di Bali.
Pertemuan antara Putin dan Prabowo dianggap intensif dan produktif, dengan tercapainya peningkatan kerja sama di berbagai bidang ekonomi. Meningkatnya kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara kedua negara di masa depan.
