Ekonomi Rusia mengalami penurunan yang signifikan yang mengakibatkan para pejabat terlibat dalam debat terbuka pada Jumat (20/6/2025). Diskusi tersebut menyoroti upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang telah melambat selama lebih dari tiga tahun setelah konflik dengan Ukraina.
Meskipun Rusia telah menunjukkan ketahanan ekonomi yang solid pada tahun 2023 dan 2024, terutama dalam menghadapi sanksi internasional dan pengeluaran besar untuk kepentingan militer, para ahli ekonomi menekankan bahwa investasi publik yang signifikan dalam sektor pertahanan tidak lagi menjadi solusi yang memadai untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
Bisnis dan tokoh pemerintah mengungkapkan harapan agar bank sentral segera menurunkan suku bunga guna merangsang aktivitas ekonomi. Wakil Perdana Menteri Alexander Novak menyoroti perlunya langkah-langkah kebijakan yang lebih agresif untuk dapat memulihkan kembali pertumbuhan ekonomi. Meskipun demikian, bank sentral bersikeras untuk tetap mempertahankan kebijakan moneter yang ketat mengingat tingkat inflasi yang masih tinggi dan perlambatan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Rusia yang terjadi.
Upaya untuk mengembalikan stabilitas ekonomi Rusia terus dilakukan, namun tantangan besar dihadapi dalam menghadapi krisis yang sedang berlangsung. Masih diperlukan perencanaan kebijakan yang matang dan responsif guna mengatasi berbagai masalah yang mengancam kesejahteraan ekonomi negara tersebut. Ekspektasi terhadap bank sentral dan pemerintah menjadi semakin tinggi untuk dapat mengambil langkah-langkah yang tepat demi memperbaiki situasi ekonomi yang memprihatinkan tersebut.