Negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas dilanjutkan di Doha, Qatar, meskipun di tengah serangan udara dan darat Israel yang mematikan di Jalur Gaza. Ratusan warga sipil tewas dan luka dalam serangan terbaru ini, membuat situasi kemanusiaan semakin memburuk. Operasi militer Israel yang baru, “Operation Gideon’s Chariots”, bertujuan merebut lebih banyak wilayah di Gaza, dengan tank-tank besar dikerahkan di pinggiran Jalur Gaza.
Meskipun eskalasi militer terjadi, negosiasi tanpa syarat dimulai di Doha, Qatar, membahas isu krusial seperti pertukaran tahanan dan bantuan kemanusiaan untuk Gaza. Di sisi lain, wilayah Gaza di ambang bencana kelaparan setelah Israel menghentikan pengiriman bantuan, memicu kekhawatiran internasional. Presiden Mesir mengutuk aksi Israel di KTT Liga Arab, sementara pemerintahan Amerika Serikat dilaporkan merencanakan relokasi warga Palestina dari Gaza ke Libya secara permanen.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menegaskan perluasan serangan militer, dengan tujuan untuk menghapus kapabilitas militer Hamas. Rumah sakit di Gaza, termasuk fasilitas yang didukung oleh internasional, menjadi target serangan baru-baru ini. Israel menuding Hamas sebagai dalang serangan sebelumnya, sementara korban perang di Gaza terus bertambah. Kabinet keamanan Israel juga merencanakan pendudukan penuh Jalur Gaza dan pengawasan ketat atas distribusi bantuan.
