Dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Pesantren Persatuan Islam (Persis) di Tarogong, Garut, Jawa Barat, tidak hanya memberikan makanan kepada siswa, namun juga membangun rantai pasokan yang melibatkan orang tua siswa sebagai pemasok utama. Program ini merupakan bagian dari Program Unggulan Presiden Prabowo Subianto yang berfokus pada kecepatan dan dampak tinggi. Dapur ini memperoleh bahan makanan langsung dari orang tua siswa, mulai dari sayuran, buah-buahan, hingga daging sapi dan unggas.
Kepala Koki Dapur Persis Garut MBG, Hj Ida Rogayah, menjelaskan bahwa integrasi pasokan dan konsumsi makanan membuat pelaksanaan program menjadi lancar. Dapur ini memiliki 47 staf yang secara intens memenuhi standar gizi yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional. Unit Layanan Pemenuhan Gizi Sekolah (SPPG) telah beroperasi sejak program nasional diluncurkan pada Januari 2025.
Selama lima bulan beroperasi, dapur ini tidak menerima keluhan dari siswa atau keluarga mereka. Meskipun awalnya anak-anak mungkin menolak makan sayuran, pendekatan edukasi gizi yang diberikan membuahkan hasil. Deputi I Kantor Komunikasi Presiden (PCO), M Isra Ramli, yang melakukan kunjungan, memastikan bahwa operasi MBG di sekolah memenuhi standar prosedur operasional standar nasional.
Kunjungan juga melibatkan diskusi dengan ratusan guru dan siswa di fasilitas pemanggangan kopi dan kafe modern Kopi 76 yang dioperasikan oleh alumni pesantren. Program ini mendapat pujian dari Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Garut, Didit Fajar Putradi, yang menjelaskan komitmen daerah dalam mendukung program ini. Pasukan lokal siap mobilisasi untuk mendukung lebih dari 300 dapur MBG di Garut, sesuai dengan arahan pemerintah pusat.
