Badan Gizi Nasional (BGN) siap mengatasi kasus keracunan yang dialami ratusan pelajar di Bogor, Jawa Barat yang diduga disebabkan oleh menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional, Tigor Pangaribuan menjelaskan bahwa BGN telah melakukan uji lab untuk bahan dan makanan yang digunakan dalam program tersebut. Selain itu, BGN juga telah memberikan teguran kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bertanggung jawab atas pengelolaan makanan tersebut.
Tigor menegaskan bahwa BGN akan bertanggung jawab dalam penanganan medis dan pembiayaannya, termasuk memberikan asuransi kepada korban keracunan untuk biaya kesehatannya. Di samping itu, SPPG akan menerima pelatihan lebih lanjut, terutama bagi penjamah makanan, guna mencegah kasus keracunan di masa depan. BGN juga menghentikan pasokan bahan makanan apabila ditemukan ketidaksegaran atau kejanggalan lainnya.
Misi Presiden Prabowo Subianto adalah untuk memastikan program MBG berjalan tanpa kasus keracunan, dan hal ini juga menjadi harapan BGN. BGN terus berupaya agar insiden semacam ini tidak terulang lagi dengan mengawasi ketat seluruh proses pembuatan dan penyajian makanan secara ketat dan hati-hati. Dengan demikian, BGN berharap dapat menjalankan program Makan Bergizi Gratis dengan nol kecelakaan dan nol kasus keracunan.