Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah mengumumkan tarif 100% atas seluruh film impor pada 4 Mei 2025. Keputusan ini diambil dengan alasan insentif agresif negara lain yang telah mendorong produksi film ke luar negeri dan mengancam industri film AS. Meskipun demikian, masih belum ada kejelasan mengenai penerapan tarif ini yang kemudian menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan industri hiburan di berbagai negara.
Menyikapi keputusan Trump, Prancis dan Australia memberikan respons berbeda. Menteri Kebudayaan Prancis menyatakan akan membela sistem dukungan negara bagi sinema lokal, sedangkan industri film Australia mendesak aktor Mel Gibson untuk terlibat dalam isu ini. Industri film India juga menyatakan kekhawatiran mereka, mengingat sebagian besar pendapatan internasional berasal dari AS.
Di sisi lain, Korea Selatan memberikan tanggapan yang lebih tenang terhadap kebijakan tarif Trump. Korea memiliki porsi kecil ekspor film ke AS, sehingga dampak langsung ke industri film Korea dianggap minimal. Data menunjukkan bahwa ekspor film Korea hanya sebagian kecil dari total ekspor global mereka. Korea berharap tarif ini tidak hanya berlaku pada film bioskop, sehingga dampaknya bisa diminimalisir.
Namun, ada pula pandangan positif terhadap kebijakan tarif ini. Sejumlah pakar melihat bahwa tarif tersebut dapat mendorong platform streaming lokal Korea untuk berkembang, karena menekan persaingan dengan layanan global seperti Netflix dan Disney+. Hal ini juga diharapkan akan membuat produser Korea lebih agresif dalam menargetkan pasar non-Inggris.
Untuk meningkatkan penetrasi K-content secara global, Korea Creative Content Agency (KOCCA) menjadikan konten lokal sebagai fokus utama. Mereka memiliki strategi perluasan pasar yang terpersonalisasi untuk meningkatkan kehadiran K-content di berbagai negara. Tving, platform streaming Korea, juga berencana melakukan ekspansi global penuh dengan target mencapai 15 juta pelanggan pada tahun 2027. Melalui merger dengan Wavve, Tving berharap dapat menciptakan siklus positif untuk pertumbuhan konten Korea di pasar internasional.