Aksi Unjuk Rasa di Kapuk Muara: Penemuan Wawasan Ricuh

by -55 Views

Delapan orang warga Kapuk Muara mengalami luka-luka di bagian kepala dan tubuh akibat aksi pencegatan oleh tim pengamanan dari PT Mandara Permai di Jakarta Utara. Aksi unjuk rasa yang dimulai di Jalan Pantai Indah Barat untuk meminta akses jalan tembus Row 47 berakhir ricuh pada Jumat siang. Koordinator Lapangan Forum Warga Kapuk Muara, Sufyan Hadi, mengungkapkan bahwa sekitar 200 hingga 300 warga berencana melakukan aksi di dua lokasi yang berbeda. Namun, peserta aksi dipaksa mundur oleh tim pengamanan perusahaan dan sejumlah orang berpakaian preman di dekat perumahan Grisenda.

Para warga yang berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa dilempari dan berhadapan dengan orang-orang berpakaian preman serta tim pengamanan. Mereka terpaksa menghentikan aksi karena lemparan dan pemukulan yang menyebabkan luka-luka di antara mereka. Banyak peserta aksi merasa terancam karena jumlah tim pengamanan perusahaan dan preman jauh lebih banyak daripada jumlah mereka. Sufyan juga menyampaikan bahwa mobil komando mereka rusak selama insiden tersebut dan beberapa warga harus dilarikan ke klinik dan rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Forum Warga Kapuk Muara sebenarnya hanya ingin bertemu dan berdiskusi dengan PT Mandara Permai untuk membuka akses jalan yang telah lama menjadi permasalahan. Mereka berharap perusahaan mau memberikan akses jalan dengan membongkar tembok yang dibangun. Akses jalan ini dianggap sangat penting untuk memudahkan mobilitas warga di sekitar area tersebut, terutama karena sering terjadi banjir. Meskipun persoalan ini sudah ada sejak 2015 dan ada Surat Keputusan Gubernur terkait hal tersebut, namun tidak pernah direspon oleh perusahaan. Warga masih menunggu agar PT Mandara Permai bersedia memberikan akses jalan yang diminta oleh mereka.