Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mengungkapkan bahwa para pelaku pesta seks sesama jenis di Jakarta Selatan menggunakan kode ‘arisan’ untuk mengumpulkan peserta. Kode tersebut, seperti ‘event’ atau varian lainnya, dikirimkan oleh tersangka kepada calon peserta untuk mengetahui minat mereka bergabung. Meskipun demikian, pihak hotel tidak mengetahui penyelenggaraan pesta tersebut karena para tersangka menggunakan aplikasi. Meskipun demikian, manajemen hotel bekerjasama dalam penggerebekan lokasi tanpa kerusakan fasilitas hotel. Para peserta pesta bervariasi dalam usia dan pekerjaan, rekruitmen dilakukan secara acak. Kasus ini masih dalam pengembangan dengan pemeriksaan forensik terhadap ponsel tersangka untuk mengungkap lebih lanjut. Semua informasi disampaikan oleh Kompol Iskandarsyah dari Ditreskrimum Polda Metro Jaya.