Baru-baru ini, Santorini, Yunani, dilanda lebih dari 200 gempa bumi, yang terjadi dengan jarak waktu yang sangat singkat. Guncangan tersebut mencapai magnitudo di atas 4 dan menyebabkan penutupan sekolah-sekolah di area pariwisata tersebut. Akibatnya, jumlah penerbangan di pulau tersebut meningkat pesat, dengan banyak orang berusaha meninggalkan pulau tersebut.
Para turis yang berada di Santorini mengungkapkan ketakutan mereka akan gempa bumi yang terus menerus terjadi dalam beberapa hari terakhir. Suara dentuman dan getaran yang sangat kuat membuat mereka merasa trauma dan memutuskan untuk segera meninggalkan pulau tersebut. Pejabat setempat memastikan bahwa warga setempat tidak terlalu khawatir karena mereka sudah terbiasa dengan gempa bumi, meskipun para ahli memperkirakan bahwa aktivitas seismik di pulau tersebut dapat berlangsung selama beberapa minggu.
Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis memberikan pernyataan yang menenangkan, memastikan bahwa pemerintah sedang memantau fenomena geologi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Negara-negara Eropa lainnya, seperti Inggris dan Prancis, memberikan peringatan perjalanan kepada warganya terkait dengan situasi di Santorini.
Situasi ini memunculkan kekhawatiran terkait dengan potensi tsunami, sehingga para ahli dan pejabat setempat meminta agar orang-orang menjauh dari pelabuhan-pelabuhan kecil di sekitar pulau. Meskipun Santorini adalah salah satu tujuan wisata utama di Yunani, jumlah pengunjung asing saat ini sangat minim, meskipun diharapkan akan meningkat di musim semi mendatang. Perlu diingat bahwa aktivitas gunung berapi ringan di dekat Santorini tidak terkait langsung dengan gempa bumi tersebut.