Jakarta, CNBC Indonesia – China tercatat sebagai negara produsen terbesar di dunia dengan volume produksi tahun 2023/2024 ditaksir mencapai 144,62 juta ton. Data Kementerian Pertanian AS (USDA) menunjukkan, produksi China menempati posisi nomor 1 dengan porsi 28% dari total dunia.
Sementara, Indonesia menempati peringkat keempat dengan taksasi produksi 2023/2024 sebesar 33,02 juta ton. Atau diprediksi menguasai sekitar 6% produksi dunia.
Dari data USDA itu, tercatat posisi Indonesia berada di bawah India di peringkat kedua dan Bangladesh di posisi ketiga. Dan setelah Indonesia ada Vietnam di posisi kelima dan Thailand di peringkat keenam.
Meski masuk lima besar produsen beras terbesar di dunia, ternyata Indonesia masih harus mengimpor beras. Bahkan, Indonesia mengimpor beras dari negara yang produksinya di bawah Indonesia.
Seperti diketahui, tahun 2024 ini, pemerintah membuka keran impor beras untuk sebanyak 4.045.761 ton. Terdiri dari 3,63-an juta impor beras umum yang pelaksanaannya ditugaskan kepada 1 perusahaan, yaitu Perum Bulog. Selain itu ada impor beras industri sekitar 412 ribu ton dan beras khusus sekitar 33,70 ribu ton. Masing-masing izin diberikan kepada 11 dan 3 importir.
Lantas bagaimana pelaksanaan impor beras tahun ini? Dari mana saja Indonesia mengimpor beras?
Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Rini Andrida mengungkapkan, impor beras yang terealisasi sampai saat ini sudah mencapai 2.495.846 juta ton. Hal itu disampaikan saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024, ditayangkan akun Youtube Kemendagri, Senin (19/8/2024).
Mengutip data yang dipaparkan data rapat tersebut, per 18 Agustus 2024, tercatat ada Persetujuan Impor (PI) untuk 304.231 ton yang merupakan carry over tahun 2023. Keseluruhan PI itu sudah terlaksana dan masuk RI.
Kemudian, untuk tahun 2024, ada total 2,38 juta ton PI yang dikantongi Bulog. Sebanyak 2,19 juta ton diantaranya sudah bongkar dan masuk RI.
Jika ditotal, sampai 18 Agustus 2024, Bulog mengantongi kontrak impor untuk 2,91 juta ton beras. Sebanyak 155.800 ton dalam proses pemuatan, 34.700 ton dalam perjalanan, dan 2,495 juta ton lainnya sudah tiba/ bongkar di wilayah RI.
Sehingga total pelaksanaan impor, baik yang sudah pemuatan sampai tiba di RI ada sebanyak 2,68 juta ton.
“Beras impor 2024 berasal dari 5 negara. Negara Thailand merupakan negara origin beras impor terbesar. Diikuti Vietnam, Pakistan, Myanmar, dan Kamboja,” demikian mengutip paparan Rini.
Berikut data asal impor beras RI tahun 2024:
– Thailand: 1,024 juta ton
– Vietnam: 758,679 ribu ton
– Pakistan: 380,725 ribu ton
– Myanmar: 309,288 ribu ton
– Kamboja: 22,500 ribu ton.
Kondisi Cadangan Pangan Pemerintah per Agustus-paparan Bulog saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024. (Tangkapan Layar Youtube Kemendagri)
|
(dce/dce)
Next Article
BPS: Impor Beras RI Bulan Maret 2024 Melonjak 921%