Tony Fernandes, salah satu pengusaha terkemuka di Asia, telah memutuskan untuk memperpanjang kontraknya sebagai CEO Capital A setelah dewan direksi berhasil membujuknya untuk menunda rencana pensiunnya. Fernandes, yang dianggap sebagai pionir di industri penerbangan berbiaya rendah di Asia Tenggara dan sering dibandingkan dengan Richard Branson dari Inggris, sebelumnya mengumumkan niatnya untuk mundur dalam lima tahun ke depan setelah lebih dari dua dekade memimpin perusahaan.
Capital A, yang mengoperasikan grup maskapai penerbangan hemat AirAsia, mengumumkan bahwa Fernandes telah menandatangani kontrak baru berdurasi lima tahun. Fernandes menyatakan bahwa ia “bersemangat untuk memulai perjalanan menyelesaikan transformasi penuh di Capital A.” Perusahaan tidak merinci paket insentif yang disepakati dengan Fernandes.
Fernandes telah menggebrak industri penerbangan di Asia Tenggara dengan slogan “Sekarang semua orang bisa terbang”, yang menawarkan tiket murah dan memberikan kesempatan kepada 650 juta penduduk di wilayah tersebut untuk terbang untuk pertama kalinya. Sebagai mantan eksekutif industri rekaman, Fernandes mengambil alih AirAsia yang merugi setelah serangan 11 September di Amerika Serikat, yang membuat industri penerbangan global terpuruk. Meskipun kondisi awalnya sulit, Fernandes berhasil mengubah nasib AirAsia yang hanya memiliki dua pesawat dan memiliki utang 40 juta ringgit menjadi salah satu perusahaan yang memimpin revolusi dalam perjalanan udara regional.
