Eskalasi Konflik AS dan Inggris Serang Houthi di Yaman, Membuat Situasi di Laut Merah Semakin Memanas

by -95 Views
Eskalasi Konflik AS dan Inggris Serang Houthi di Yaman, Membuat Situasi di Laut Merah Semakin Memanas

Amerika Serikat (AS) dan Inggris secara resmi melakukan serangan langsung ke wilayah Yaman. Langkah ini dilakukan kedua negara untuk menggempur kelompok Houthi, yang telah melakukan serangan ke beberapa kapal dagang di Laut Merah.

Serangan ke Yaman dimulai pada Kamis malam maktu setempat. Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan bahwa lebih dari 60 sasaran di 16 lokasi militan Houthi yang didukung Iran telah diserang di Yaman. “Fasilitas tersebut termasuk pusat komando dan kendali, depot amunisi, sistem peluncuran, fasilitas produksi, dan sistem radar pertahanan udara,” menurut CENTCOM dikutip RT, Jumat (12/1/2024).

CENTCOM menambahkan keterangannya dengan memosting video jet lepas landas dari kapal induk di tengah malam. Komandan CENTCOM, Jenderal Michael Kurilla, mengatakan bahwa Houthi akan bertanggung jawab atas tindakan ilegal dan berbahaya mereka. Serangan itu diketahui telah mengenai Pangkalan Udara Al-Dailami, di utara Ibu Sanaa. Saluran berita Lebanon Al Mayadeen mengutip reporternya di lapangan yang mengatakan bahwa Bandara Hodeidah juga menjadi sasaran.

Presiden AS Joe Biden memberi pernyataan khusus, sebagai mana dimuat New York Times. Menurutnya serangan berdasarkan arahannya.

Kemudian, Juru Bicara Houthi Mohammed Abdulsalam menyatakan bahwa pihaknya tidak akan gentar dan akan terus menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah meskipun ada serangan udara semalam yang dilakukan AS dan Inggris. Menurutnya penjajahan Israel ke Palestina tak dibenarkan.

Houthi sendiri mengaku serangan ke kapal ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina dalam pertempuran antara milisi penguasa Gaza, Hamas, dengan Tel Aviv. Dan dalam catatan terbaru, ketegangan antara Houthi dan Barat telah membuat perusahaan pelayaran dunia ketar-ketir.

Di sisi lain, Arab Saudi, patron Timur Tengah yang juga tetangga Yaman, mengaku akan terus memantau situasi dan mengamati bagaimana operasi pimpinan Washington berlangsung. Riyadh juga meminta para pihak menahan diri.

Rusia juga bereaksi dengan serangan ini. Moskow menyerukan sidang darurat Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membahas ketegangan di Yaman.