Pengusaha Indonesia Mendapatkan Miliaran, Rencana untuk Mengatur Ekspor Barang Terlarang

by -107 Views
Pengusaha Indonesia Mendapatkan Miliaran, Rencana untuk Mengatur Ekspor Barang Terlarang

Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Perdagangan (Kemendag) angkat suara tentang ekspor tanaman herbal kratom yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan lebih besar daripada sawit bagi para petani, karena modal yang dibutuhkan lebih sedikit. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kemendag, Didi Sumedi mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada keputusan final terkait tanaman herbal ini, apakah akan dilarang atau tidak.

Didi menjelaskan bahwa fokus Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan adalah untuk mengendalikan kratom itu sendiri. Tujuannya adalah agar semuanya menjadi tertata, baik untuk mengendalikan penggunaan hingga perdagangannya, sehingga kratom tidak akan dijual secara bebas dan membuat nilainya turun. Saat ini, ekspor kratom belum diatur oleh Kemendag atau belum masuk dalam daftar ekspor yang diatur.

Menurut Didi, jika tanaman herbal kratom ini diberikan sedikit pengendalian, maka harga jualnya bisa tetap terjaga dengan baik. Dia juga menyebut bahwa peredaran kratom perlu diatur karena kratom termasuk ke dalam tanaman herbal yang diwacanakan akan masuk ke dalam kategori narkotika golongan I.

Sebelumnya, Perkumpulan Pengusaha Kratom Indonesia (Pekrindo) menekan pemerintah untuk membuka peluang ekspor kratom, karena menurut mereka kratom bisa menghasilkan keuntungan melebihi sawit bagi petaninya. Ketua Pekrindo Yosef mengatakan bahwa dengan modal menanam kratom sebesar Rp15 juta per hektar, hasilnya akan mendapatkan keuntungan hingga Rp25 juta. Hal ini diperkuat oleh Dirjen PEN Kemendag, Didi Sumedi yang menyebut bahwa kemungkinan besar tanaman kratom lebih menguntungkan dibandingkan sawit, karena masa panen kratom yang lebih singkat.

Data BPS yang diolah Kemendag menunjukkan bahwa nilai ekspor kratom dari Indonesia sempat turun dari US$ 16,23 juta pada tahun 2018 menjadi US$ 9,95 juta pada tahun 2019. Namun, nilai ekspor meningkat lagi menjadi US$ 13,16 juta pada tahun 2020 dan terus menunjukkan tren meningkat hingga 2022.

Kinerja ekspor yang positif ini berlanjut pada 2023, dengan nilai ekspor kratom Indonesia tumbuh 52,04% menjadi US$ 7,33 juta atau sekitar Rp 114,3 miliar (kurs Rp 15.600) selama Januari-Mei 2023.