Waduh! Rumah Subsidi Dibeli di Lokasi ‘Jin Buang Anak’

by -122 Views
Waduh! Rumah Subsidi Dibeli di Lokasi ‘Jin Buang Anak’

Pemerintah Indonesia telah mengumumkan bahwa harga rumah bersubsidi yang disediakan pemerintah akan mengalami kenaikan mulai tahun 2024. Kenaikan ini terjadi setelah 3 tahun pemerintah memutuskan untuk tidak mengubah harga rumah bersubsidi akibat dampak pandemi Covid-19.

Dampak dari kenaikan harga rumah subsidi ini akan membuat masyarakat harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk mendapatkan rumah subsidi. Meskipun demikian, kenaikan harga ini tidak sebanding dengan lokasi properti yang akan didapatkan oleh pembeli, malah lokasinya akan semakin terpinggir atau di pelosok.

Menurut Associate Director Research & Consultancy Services Leads Property Martin Samuel Hutapea, tanah yang tersedia untuk rumah subsidi akan semakin terpinggir karena harganya juga semakin mahal. Data dari Leads Property menunjukkan bahwa harga rata-rata rumah per unit di Jabodetabek sudah mencapai Rp 2,5 miliar untuk rumah komersial. Wilayah dengan persebaran rumah subsidi di antaranya adalah pinggiran Depok, Tangerang, dan Bogor.

Namun, harga rumah di wilayah tersebut sudah tinggi, seperti di Bekasi yang mencapai Rp 1,5 miliar, Depok Rp 1,8 miliar, Tangerang Rp 3,1 miliar dan Bogor Rp 900 juta. “Bogor untuk wilayah kotanya aja udah gak mungkin, pasti akan ke pinggiran,” kata Martin.

Masyarakat yang mendapatkan rumah subsidi harus siap dengan jarak rumah yang semakin jauh. Apalagi rumah subsidi ini diperuntukkan bagi masyarakat menengah ke bawah, termasuk buruh pabrik dengan pendapatan rendah.

Martin juga menegaskan bahwa harga rumah subsidi berbeda dengan rumah komersial. Rumah komersial dapat mengalami kenaikan harga yang signifikan dalam waktu yang relatif singkat, sementara rumah subsidi diharapkan tidak mengalami kenaikan yang signifikan karena diperuntukkan bagi masyarakat menengah untuk memiliki rumah.