Manfaat Menko Airlangga Membuka-bukaan tentang Keikutsertaan dalam IPEF Bagi Indonesia

by -116 Views
Manfaat Menko Airlangga Membuka-bukaan tentang Keikutsertaan dalam IPEF Bagi Indonesia

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengungkapkan bahwa Indonesia terus berpartisipasi dalam forum internasional untuk memperkuat posisi Indonesia dalam perekonomian global serta mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan. Salah satu forum yang diikuti oleh Indonesia di kancah internasional adalah Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF). Forum tersebut membahas empat pilar, yaitu Trade Facilitation (Perdagangan), Supply Chain (Rantai Pasok), Green Economy (Ekonomi Bersih), dan Fair Economy (Ekonomi Adil).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Indonesia telah menyelesaikan pilar kedua mengenai rantai pasok. Presiden RI Joko Widodo bersama dengan seluruh pemimpin telah menandatangani penulisan hukum di San Fransisco, Amerika Serikat terkait pilar tersebut.

Pada penyelenggaraan Indo-Pacific Economic Framework Ministerial Meeting (IPEF-MM) pada 14 November 2023 lalu, seluruh negara anggota IPEF sepakat untuk mengumumkan penyelesaian secara substansi Pilar III (Ekonomi Bersih) dan Pilar IV (Ekonomi Adil).

Menteri Airlangga menyampaikan bahwa terkait dengan Pilar I (Perdagangan) masih terdapat tiga isu klaster yang belum selesai, yaitu terkait dengan klaster pertanian, lingkungan, dan ketenagakerjaan. Ketiga klaster tersebut diharapkan dapat dibahas kembali di kuartal pertama tahun depan.

Ia juga menjelaskan bahwa terdapat fasilitasi pembiayaan yang disiapkan melalui IPEF, termasuk melanjutkan komitmen Just Energy Transition Partnership (JETP) dan Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGGII), dimana Indonesia sudah diberikan prioritas dari tujuh negara yang akan memperoleh fasilitasi mengenai semikonduktor.

Seluruh negara mitra IPEF telah sepakat untuk meluncurkan critical minerals dialogue untuk penguatan rantai pasok kedepannya dan membuat lapangan pekerjaan di sektor energi bersih. Hal tersebut diharapkan akan memberikan keuntungan bagi produksi Electric Vehicle (EV) dan turunannya di Indonesia.

Menteri Airlangga juga menyinggung mengenai keikutsertaan Indonesia di dalam forum APEC terkait dengan transisi energy, sustainability, dan target Paris Agreement.