Prabowo Berjanji Memberantas Kemiskinan dengan Menyediakan Kuliah dan Makan Siang Gratis

by -150 Views
Prabowo Berjanji Memberantas Kemiskinan dengan Menyediakan Kuliah dan Makan Siang Gratis

Calon presiden (Capres) 2024 Prabowo Subianto memiliki pandangan mengenai masa depan ekonomi Indonesia. Terutama jika nantinya terpilih sebagai Presiden Indonesia selanjutnya.

Semula, Prabowo menilai konsep kapitalisme neoliberal sudah tidak laku dan ditinggalkan oleh bangsa Barat. Bahkan di Barat, konsep ini tidak lagi bisa membawa kesejahteraan pada masyarakat banyak.

Oleh sebab itu, Prabowo berpendapat pentingnya penerapan ekonomi Pancasila atau ekonomi yang berpihak kepada rakyat miskin. Salah satunya dengan memberikan subsidi di sektor-sektor krusial, seperti kebutuhan gizi, pendidikan, dan transportasi.

Hal tersebut, katanya, akan menciptakan keadilan sosial dan mendorong terciptanya manusia yang berkualitas untuk menopang perekonomian di masa depan.

“Kita harus hilangkan kemiskinan dari Bumi Indonesia,” kata Prabowo, dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia yang diselenggarakan oleh INDEF dan CNBC Indonesia.

Selain itu, rencana besar Prabowo adalah memberikan subsidi kepada buruh, sehingga bisa lebih produktif dan keluar dari garis kemiskinan. “[Soal] upah, kita akan bicara ke pemimpin buruh. Subsidi listrik, BBM, sekolah, kemudian kita kasih makan siang,” kata dia.

“Angkutan di kota-kota besar kalau perlu subsidi 100% untuk orang yang butuh,” ia menambahkan.

Menurut Prabowo, hal tersebut bisa dilakukan sebab Indonesia memiliki potensi sumber energi bersih yang berlimpah dan tidak perlu melakukan impor energi.

“Indonesia unik, negara yang 100% kebutuhan BBM-nya bisa dihasilkan dari bioenergi. Jadi solar 100% bisa dari biofuel. Bensin 100% dari tebu,” ia menuturkan.

Jika kemandirian energi dilakukan, maka pengusaha bisa memberikan subsidi kepada buruh. Dengan terpenuhinya kebutuhan pokok buruh, Prabowo menilai produktivitas kerja akan meningkat.

“Mungkin anak-anak kita takut mendaftar jadi LPDP kita cukup besar kurang dimanfaatkan. Sekolah universitas negeri kalau bisa semua nggak bayar,” tambahnya.