Pemerintah sedang mempersiapkan penerapan sistem gaji tunggal atau single salary system untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sebagai konsekuensinya, tunjangan kinerja yang biasanya diterima PNS akan dihapus dan digantikan dengan total reward.
Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Alex Denni mengatakan bahwa penerapan single salary system akan dimulai dengan perbaikan sistem penggajian Aparatur Sipil Negara. Kementerian PANRB dan Kementerian Keuangan sedang menyusun rentang gaji pokok yang akan diterima oleh ASN berdasarkan jabatan dan risiko pekerjaan.
Rentang gaji ini akan berlaku secara nasional untuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan BUMN. Gaji ini tidak hanya menggabungkan gaji pokok dengan tunjangan yang selama ini dinikmati oleh PNS, tetapi juga akan diperbaiki.
Selain itu, sistem tunjangan kinerja juga akan diperbaiki dalam single salary system ini. Saat ini, tunjangan kinerja diberikan hanya berdasarkan senioritas tanpa mempertimbangkan kinerja pegawai. Namun, di masa depan, nomenklatur tunjangan kinerja akan diganti dengan total reward atau penghargaan yang pembayarannya didasarkan pada kinerja pegawai.
Konsep total reward ini diberlakukan untuk menjaga kesetaraan dan keadilan di kalangan PNS. Selama ini, terdapat perbedaan yang cukup besar dalam Tambahan Penghasilan Pegawai antara kementerian atau daerah yang satu dengan yang lainnya. Dengan single salary system, hal ini diharapkan dapat dihindari.
Penerapan sistem gaji tunggal ini akan membawa perubahan dalam penggajian PNS dan memberikan kesempatan bagi pegawai dengan kinerja yang baik untuk mendapatkan penghargaan yang sesuai. Pelaksanaan single salary system masih dalam tahap persiapan dan belum diimplementasikan.
