Ketahanan Energi RI Bisa Terancam, Hati-Hati!

by -217 Views
Ketahanan Energi RI Bisa Terancam, Hati-Hati!

Ketahanan energi Indonesia saat ini berada dalam kategori tahan, menurut Dewan Energi Nasional (DEN). Namun, hal tersebut dapat terancam jika impor komoditas energi meningkat secara signifikan.

Sekretaris Jenderal DEN, Djoko Siswanto, mengungkapkan bahwa indeks ketahanan energi Indonesia saat ini mencapai angka 6,61, yang berarti masuk dalam kategori aman. Meskipun demikian, pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan indeks ketahanan energi Indonesia.

Djoko menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo telah berhasil menyesuaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar subsidi pada tahun lalu. Keputusan ini tentunya membantu perekonomian Indonesia, termasuk membantu mengurangi beban Pertamina dalam menyalurkan BBM tersebut.

“Dalam hal ini, kita harus berhati-hati agar indeks ketahanan energi tidak mundur karena impor energi yang semakin besar dan harganya semakin tinggi,” ujar Djoko dalam acara ‘Road to CNBC Indonesia Awards 2023: Best Energy Companies’.

Djoko juga merinci bahwa indeks ketahanan energi nasional Indonesia dapat dilihat dari empat variabel, salah satunya adalah ketersediaan sumber energi baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Jika komoditas seperti minyak mentah, BBM, dan LPG harus diimpor karena terjadi perang dan tidak ada ekspor ke Indonesia, maka akan sulit dan harganya akan mahal.

Meskipun demikian, meski terjadi kenaikan harga batu bara global yang berdampak pada harga jual listrik, pemerintah tetap memberikan harga listrik yang terjangkau bagi masyarakat. Selain itu, harga LPG 3 kg juga masih terjangkau dan disubsidi oleh pemerintah.

Indeks ketahanan energi diukur menggunakan empat aspek, yaitu ketersediaan sumber energi, kemampuan untuk mengakses sumber energi melalui infrastruktur jaringan energi, keterjangkauan biaya investasi energi, dan penggunaan energi yang peduli terhadap lingkungan serta penerimaan masyarakat.