“Sindiran Tajam Trump: Kontroversi dan NATO”

by -57 Views

AS Menekan Sekutu NATO untuk Membayar Bagian yang Adil untuk Pertahanan

Amerika Serikat (AS) menyerukan sejumlah sekutu dalam aliansi NATO untuk membayar ‘bagian yang adil’ untuk pertahanan sebelum mempertimbangkan perluasan aliansi. Hal ini disampaikan oleh utusan AS Richard Grenell dalam tanggapannya kepada kepala NATO selama sebuah acara di Davos, Swiss. Grenell menekankan bahwa NATO tidak boleh sepenuhnya bergantung pada AS dalam hal urusan keamanan dan biaya. Ia juga menegaskan seruan Presiden AS saat itu, Donald Trump, agar anggota NATO mengalokasikan lebih banyak dana untuk pertahanan.

Selain itu, Grenell juga kritik pendahulu Trump karena tidak menjalin dialog dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Ia memperingatkan bahwa Trump akan menekan Ukraina dan Rusia untuk bernegosiasi. Pada tahun 2023, 32 negara aliansi NATO menetapkan tingkat minimum pengeluaran pertahanan sebesar 2% dari produk domestik bruto, namun Trump mengadvokasi untuk menaikkannya menjadi 5%.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, mengakui bahwa partisipasi finansial harus ditingkatkan. Ia menyatakan bahwa jumlah pengeluaran pertahanan dapat melebihi 5%. Rutte juga menegaskan perlunya Eropa membayar lebih banyak untuk dukungan pertahanan AS yang berkelanjutan.

Setelah pernyataan Grenell, Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo menekankan bahwa Putin dianggap sebagai ‘musuh’. Ia juga mewanti-wanti agar tidak terjadi kecurigaan di antara anggota NATO. Saat ini, upaya untuk meningkatkan keterlibatan finansial anggota NATO dalam pertahanan terus menjadi sorotan. Menjaga keseimbangan dalam aliansi NATO menjadi kunci untuk menjaga keamanan regional dan global.