Putin Mengumumkan Potensi Gencatan Senjata dengan Ukraina, Namun…

by -99 Views
Putin Mengumumkan Potensi Gencatan Senjata dengan Ukraina, Namun…

Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan bahwa Moskow akan mengadakan gencatan senjata dan memulai perundingan perdamaian “segera”. Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh Ukraina.

Salah satunya adalah penarikan pasukan dari empat wilayah di Ukraina Timur yang telah dianeksasi oleh Rusia pada 30 September 2022, yaitu Donetsk, Kherson, Luhansk, dan Zaporizhzhia. Ukraina juga diminta untuk menghentikan upayanya untuk bergabung dengan NATO.

Putin menyatakan, “Segera setelah Kyiv menyatakan kesiapannya dan mulai menarik pasukannya, serta secara resmi membatalkan rencana bergabung dengan NATO, kami akan segera menghentikan tembakan dan memulai perundingan.” Hal ini disampaikan Putin dalam pertemuan dengan diplomat Rusia di Moskow dilansir dari AFP pada Jumat (14/6/2024).

Perang antara Rusia dan Ukraina telah berlangsung lebih dari dua tahun. Kekhawatiran akan perang antara Rusia dan NATO pun mulai muncul.

Pada kesempatan yang sama, Putin menilai pembekuan aset Rusia di luar negeri sebagai “pencurian” dan memperingatkan bahwa hal tersebut tidak akan dibiarkan begitu saja.

Para pemimpin G7 sebelumnya telah menyetujui pinjaman baru senilai US$50 miliar untuk Ukraina dengan menggunakan keuntungan dari aset Rusia yang dibekukan. Presiden AS, Joe Biden, menyatakan bahwa tindakan tersebut menunjukkan bahwa Moskow tidak akan mundur.

G7 dan Uni Eropa telah membekukan sekitar US$325 miliar cadangan bank sentral Rusia setelah Moskow memerintahkan pasukan ke Ukraina pada Februari 2022. Putin menilai tindakan negara-negara Barat tersebut sebagai upaya memberikan dasar hukum bagi tindakan “pencurian”.

Putin juga mengingatkan bahwa perselisihan antara Moskow dan negara-negara Barat sudah “mendekati titik tanpa jalan kembali”. Ia mengklaim bahwa Rusia memiliki gudang senjata nuklir terbesar.

Selama konflik dengan Ukraina, Putin sering menggunakan retorika nuklir sebagai bagian dari “perang hibrida” yang lebih luas antara Rusia dan aliansi militer NATO.

Ia juga mengecam forum perdamaian Ukraina yang diadakan di Swiss akhir pekan ini sebagai “trik untuk mengalihkan perhatian semua orang”. Rusia tidak diundang ke konferensi tersebut, yang akan dihadiri oleh kepala negara dan pejabat senior dari sekitar 90 negara dan organisasi internasional.