Perang antara Israel dan kelompok bersenjata Palestina, Hamas, masih berlanjut di Gaza. Israel terus mengintensifkan serangannya untuk menghancurkan Hamas yang telah menyerang Selatan Israel pada 7 Oktober lalu. Beberapa fakta baru juga muncul, seperti kemungkinan perang yang meluas dengan Iran merekrut pasukan melawan Israel dan munculnya front baru terkait militan di Lebanon. Jumlah korban juga terus bertambah dan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, memberikan peringatan keras kepada Israel.
Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh, menolak rencana Israel untuk membentuk otoritas transisi yang akan memerintah Gaza setelah perang berakhir. Dia mengatakan bahwa otoritas Palestina tidak akan kembali memerintah Gaza tanpa perjanjian komprehensif yang melibatkan Tepi Barat sebagai negara Palestina. Dia menekankan pentingnya solusi politik yang menghasilkan dua negara yang berdaulat.
Iran sedang mempersiapkan diri untuk berperang dengan Israel. Mereka sedang merekrut pasukan dalam misi yang disebut Badai Al Aqsa untuk bergabung dengan Hamas di Gaza. Iran diketahui memiliki kedekatan dengan Hamas dan mereka juga memiliki kekuatan di Lebanon dengan kelompok Hizbullah yang ikut menyerang Israel.
Parlemen Tunisia sedang mempertimbangkan undang-undang yang mengkriminalisasi normalisasi hubungan dengan Israel. Rancangan undang-undang tersebut akan memberikan hukuman penjara bagi mereka yang bekerja sama dengan Israel secara ekonomi, budaya, atau militer. Mereka juga akan dikenakan denda yang besar.
Hamas meluncurkan serangan roket ke Israel dari Lebanon, yang menandai munculnya front perang baru. Hamas dan kelompok Islam Jamaah Islamiah juga dilaporkan telah menembakkan roket ke Kiryat Shmona, sebuah kota perbatasan Israel. Kelompok Hizbullah juga ikut menargetkan posisi tentara Israel dan mengumumkan kematian salah satu pejuangnya. Kekerasan lintas batas ini telah menewaskan sedikitnya 59 orang di Lebanon.
Presiden AS Joe Biden menekan Israel untuk melindungi warga sipil di Gaza dan meningkatkan bantuan kemanusiaan di wilayah tersebut. Biden menekankan perlunya melindungi lebih dari 200 sandera yang disandera oleh Hamas. Pemerintahan Biden juga di bawah tekanan untuk menjelaskan dukungannya terhadap Israel.
Massa di Dagestan, Rusia menyerbu bandara setelah rumor bahwa ada penerbangan tiba dari Israel. Israel meminta Rusia untuk melindungi warganya di tengah kekerasan di wilayah itu.
Jumlah korban tewas dalam serangan Israel di Gaza telah mencapai 7.950 orang. Sebagian besar dari mereka adalah populasi rentan, termasuk anak-anak, perempuan, dan orang lanjut usia. Banyak rumah sakit yang juga menjadi target serangan militer Israel.
Dokumen internal dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengungkapkan bahwa puluhan ribu orang di Gaza meminum air asin dan terkontaminasi. Departemen Luar Negeri menemukan bahwa sekitar 52.000 wanita hamil dan lebih dari 30.000 bayi di bawah usia enam bulan terpaksa minum air yang tidak sehat. Israel telah memutuskan pasokan listrik dan bahan bakar yang diperlukan untuk mengakses air bersih di Gaza.
Artikel ini memberikan gambaran perkembangan terbaru mengenai konflik antara Israel dan Hamas di Gaza.