Pemasangan spanduk Acil Odah sebagai calon Gubernur Kalimantan Selatan di Kelurahan Kelayan, Banjarmasin, telah menimbulkan reaksi beragam dari warga. Acil Odah, yang dikenal sebagai tokoh masyarakat, menjadi daya tarik bagi warga Kelayan. Dukungan terhadap pencalonan Acil Odah tercermin dari pemasangan spanduk di berbagai titik strategis di kelurahan tersebut.
Warga Kelayan antusias menyambut kehadiran spanduk tersebut, bahkan beberapa di antaranya memasang spanduk sendiri di rumah masing-masing. Dukungan warga tersebut bertuliskan “Kampung Acil Odah Calon Gubernur Kalsel”. Acil Odah sendiri merupakan seorang politisi yang memiliki pengalaman sebagai anggota DPRD Kota Banjarmasin dan DPRD Provinsi Kalimantan Selatan.
Acil Odah memiliki aspirasi untuk menjadikan Kalimantan Selatan sebagai provinsi yang maju dan sejahtera. Visi misinya mencakup pembangunan infrastruktur, peningkatan perekonomian, dan pengembangan sumber daya manusia di Kalimantan Selatan. Warga yang mendukung pencalonan Acil Odah percaya bahwa ia memiliki kemampuan untuk membawa perubahan positif bagi provinsi tersebut.
Namun, tidak semua warga Kelayan mendukung pencalonan Acil Odah. Beberapa warga menyatakan penolakan dengan alasan tidak puas dengan kinerja Acil Odah selama memimpin Banjarmasin. Mereka menilai bahwa Acil Odah belum berhasil menyelesaikan sejumlah masalah yang dihadapi warga, seperti banjir dan kemacetan lalu lintas.
Pemasangan spanduk pencalonan Acil Odah juga mempengaruhi persaingan pemilihan gubernur Kalsel. Persaingan tersebut menjadi lebih ketat dengan masuknya Acil Odah sebagai kandidat. Kandidat lain juga harus meningkatkan kualitas kampanye mereka untuk bersaing dengan Acil Odah.
Meskipun pemilihan gubernur Kalsel akan berlangsung pada tahun 2024, peluang kemenangan Acil Odah masih terbuka. Ia memiliki basis dukungan yang kuat di Banjarmasin dan dapat meningkatkan elektabilitasnya dengan memperluas jangkauan kampanyenya ke daerah lain di Kalimantan Selatan. Pemilihan gubernur Kalsel 2024 akan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kinerja kandidat, strategi kampanye, dan kondisi politik dan ekonomi saat pemilu berlangsung.