Prabowo Mengungguli, Joe Biden Ditekan Untuk Secepatnya Melakukan Hal Ini

by -126 Views
Prabowo Mengungguli, Joe Biden Ditekan Untuk Secepatnya Melakukan Hal Ini

Jakarta, CNBC Indonesia – Prabowo Subianto telah menerima banyak ucapan selamat setelah memenangkan pemilihan presiden (pilpres) RI. Namun Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tidak termasuk dalam daftar pemimpin negara yang memberikan ucapan selamat secara langsung.

Biden sekarang diminta untuk segera memberikan ucapan selamat kepada Prabowo, salah satunya oleh Ernest Z. Bower, CEO perusahaan konsultan strategis BowerGroupAsia dan anggota dewan Dewan Bisnis AS-ASEAN.

Dalam artikel opini di laman The Diplomat, Bower mengatakan bahwa Biden harus memberikan ucapan selamat kepada Prabowo sekarang. Menteri Pertahanan RI tersebut saat ini unggul dalam pemilihan presiden baik dalam hitung cepat maupun real count Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Presiden Joe Biden harus segera memberikan ucapan selamat kepada Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, atas dugaan kemenangannya dalam pemilihan presiden pada tanggal 14 Februari,” ujarnya dikutip Minggu (10/3/2024).

“Tindakan sederhana ini akan menandakan bahwa pemerintah AS memahami realitas politik yang baru dan terus berkembang di Asia,” tegasnya.

Bower juga mencatat bagaimana Presiden China, yang merupakan pesaing geopolitik dan ekonomi AS di Indo-Pasifik, sudah memberikan ucapan selamat. Begitu juga dengan sekutu dan mitra AS lainnya, seperti Inggris, Australia, Belanda, India, dan Singapura.

Menurut Bower, AS biasanya menunggu hingga hasil pemilu disahkan sebelum memberikan ucapan selamat kepada pemimpin asing terpilih. Namun, dalam kasus ini, dengan Prabowo unggul secara signifikan, menunggu selama enam minggu tidaklah masuk akal.

Komisi Pemilihan Umum Nasional Indonesia saat ini sedang bertanggung jawab dalam proses penghitungan suara. Prabowo memimpin dengan tiga perempat suara telah dihitung, sehingga kemungkinan adanya putaran kedua sangat kecil.

Menurut Bower, keraguan Washington saat ini dapat merugikan hubungan AS-Indonesia dalam waktu dekat. Hal ini juga dapat merugikan perusahaan-perusahaan AS yang berusaha berkolaborasi dengan pemerintahan yang baru dan mendukung kerja sama dengan mitra-mitra Amerika.

Indonesia memiliki posisi geopolitik yang penting bagi AS karena letaknya di sepanjang jalur pelayaran penting di Laut China Selatan dan Selat Malaka. Selain itu, jumlah penduduknya yang mencapai 280 juta jiwa menjadikannya negara dengan populasi terbesar keempat di dunia dan demokrasi terbesar ketiga setelah India dan AS.

“Pemerintahan Biden memiliki banyak ahli Asia yang memahami situasi, dan harus dapat menciptakan preseden baru serta memperbarui pendekatan kita. Penting bagi Biden untuk mengirim pesan kepada Prabowo sesegera mungkin,” tambahnya.