Laksamana Madya TNI Yosaphat Sudarso (Yos Sudarso), Teladan yang Diingat Selamanya

by -107 Views
Laksamana Madya TNI Yosaphat Sudarso (Yos Sudarso), Teladan yang Diingat Selamanya

Prabowo Subianto telah menulis tentang kehidupan dan pengorbanan Yos Sudarso dalam bukunya yang berjudul “Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto”. Yos Sudarso memiliki cita-cita menjadi seorang prajurit sejak kecil, meskipun orang tuanya menginginkannya menjadi seorang guru. Pada masa pemerintahan Jepang, Yos Sudarso masuk Sekolah Tinggi Pelayaran di Semarang dan mengikuti pendidikan militer AL Jepang, serta bertugas di salah satu kapal militer Jepang.

Setelah proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, Yos Sudarso bergabung dengan Badan Keamanan Rakyat di sektor kelautan (BKR Laut), yang kemudian menjadi cikal-bakal TNI AL. Selama perjalanan kariernya, Yos Sudarso sering bertugas dalam berbagai operasi militer untuk mengatasi pemberontakan di wilayah NKRI. Dia pernah memimpin beberapa Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), seperti KRI Rajawali, KRI Alu, KRI Gajah Mada, KRI Pattimura, dan KRI Macan Tutul. Dia juga pernah menjadi hakim pengadilan militer selama 4 bulan pada tahun 1958.

Pada akhir tahun 1961, Yos Sudarso menjabat sebagai Deputi Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) saat Presiden Soekarno menyerukan Tri Komando Rakyat (Trikora) dan Operasi di Laut Aru untuk membebaskan Papua Barat dari Belanda. Ketika operasi senyap di perairan Maluku dilaksanakan, Yos Sudarso memimpin KRI Macan Tutul bersama dua KRI lainnya.

Pada saat itu, tiga kapal perang Belanda mendeteksi pergerakan Yos Sudarso dan ketiga KRI yang beroperasi di Laut Aru. Meskipun Yos Sudarso memerintahkan ketiga KRI untuk mundur sementara, kapal Belanda menyerang dan melepaskan tembakan. Mesin KRI Macan Tutul yang dipimpin oleh Yos Sudarso mati di tengah upaya penyelamatan, namun ia tetap bertekad untuk menyelamatkan kapal lainnya. Yos Sudarso dan 24 orang lainnya gugur dalam tugas bersama KRI Macan Tutul di pertempuran Laut Aru, demi kepentingan negara.

Yos Sudarso meninggalkan sebuah pengorbanan yang besar di usia yang masih muda, 36 tahun. Sebuah teladan kepemimpinan dan pengabdian yang diabadikan dalam buku karya Prabowo Subianto. Informasi lebih lanjut dapat dilihat klik di sini.