Putin dan Erdogan Mengeluarkan Peringatan Terhadap Situasi Berbahaya di Gaza dan Mengutuk Tindakan Israel

by -157 Views
Putin dan Erdogan Mengeluarkan Peringatan Terhadap Situasi Berbahaya di Gaza dan Mengutuk Tindakan Israel

Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengeluarkan pernyataan mengenai serangan Israel di Gaza, Palestina. Ia mengungkapkan kekhawatirannya atas pertempuran antara Israel dan kelompok pejuang Palestina, Hamas.

Dalam panggilan telepon dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, Putin menyatakan bahwa situasi semakin memburuk. Kremlin mengutip pernyataannya yang mengatakan, “Kami sangat prihatin dengan meningkatnya jumlah korban sipil dan situasi kemanusiaan yang semakin buruk di Jalur Gaza.”

Putin dan Erdogan juga menyebutkan bahwa serangan Israel tidak dapat diterima, terutama serangan terhadap lingkungan perumahan dan tempat ibadah. Mereka berdua sepakat untuk memfokuskan pada solusi dua negara.

Sementara itu, pada hari ke-19 perang, serangan Israel semakin intensif di Gaza. Lebih dari 700 warga Palestina tewas dalam serangan udara dalam waktu 24 jam. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa 704 orang telah meninggal, jumlah kematian tertinggi dalam sehari sepanjang dua minggu serangan Israel.

Banyak keluarga yang menjadi pengungsi akibat serangan ini. Gaza dipenuhi puing-puing. Seorang jurnalis Al-Jazeera, Youmna ElSayed, melaporkan bahwa suara drone dan pesawat jet Israel terdengar di langit. Semua orang merasa bahwa tak ada tempat yang aman di Jalur Gaza.

Israel mengklaim telah menyerang lebih dari 400 target Hamas dan membunuh puluhan anggota militan Hamas. Pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengklaim bahwa tiga komandan Hamas juga tewas. Israel menyatakan tidak akan berhenti sampai Hamas dihancurkan.

Saksi-saksi melaporkan bahwa serangan udara Israel menghancurkan bangunan tempat tinggal, termasuk yang berada di kawasan Gaza selatan di mana warga diminta berlindung. Salah satu serangan semalam menghancurkan bangunan empat lantai di Khan Younis, menewaskan 32 orang dan melukai puluhan lainnya.

Di kota Gaza, setidaknya 19 orang tewas ketika serangan udara menghantam rumah keluarga Bahloul. Banyak orang masih terkubur di dalam reruntuhan. Beberapa pusat kesehatan juga menghentikan operasinya karena pasokan yang terbatas dan kerusakan akibat serangan Israel.

Selain serangan militer, Israel telah membatasi akses terhadap makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar di Gaza. Hal itu disebut sebagai “pengepungan total” oleh Netanyahu.

Artikel Selanjutnya:
Rusia Bikin Dunia di Ambang ‘Kiamat’, Erdogan Datangi Putin